Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Langkah Baru Hendra Setiawan Menuju Nomor Satu Dunia

9 Desember 2016   09:36 Diperbarui: 9 Desember 2016   17:20 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roderick Adrian Mozes/Kompas.com

Hendra mematok target juara di turnamen awal ini sebagai pemanasan untuk meraih poin demi poin. Setelah melangkah dari bawah Hendra bertekad kembali ke jajaran elit dunia. Cita-cita ini terkesan bombastis?

Tidak. Prestasi dan pengalaman keduanya sudah memadai. Hendra masih memiliki kemampuan meski beberapa kualitas unggulan mulai terkikis usia. Di sisi lain, Tan bisa menjadi penyeimbang karena usinya baru 29 tahun. Bersama Koo Kien Keat, keduanya pernah mengukir sejarah di Asia dan All England, serta Kejuaraan Dunia 2010 dengan merebut perak. Saat berada di puncak prestasi Tan/Koo diasuh Rexy Mainaky, peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja yang sedang berada dalam saat-saat akhir sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PBSI.

Keduanya tentu perlu waktu adaptasi sebagai pasangan baru dengan aneka perbedaan latar belakang baik prestasi, pengalaman, hingga kewarganegaraan. Mengatur pola makan dan jadwal latihan yang tepat menjadi tantangan tersendiri karena kini keduanya dipisahkan jarak penerbangan beberapa jam antara Jakarta-Kuala Lumpur. 

Selain itu masih ada ketidakmudahan lain karena keduanya sudah berada di luar pelatnas. Namun segala sesuatu bisa menjadi lebih mudah karena segala sesuatu berada di tangan keduanya. Merekalah yang menentukan sendiri apa yang akan mereka lakukan.

Hendra sudah pasti tahu konsekuensi apa yang harus dipikulnya saat ini untuk mewujudkan hasratnya yang masih membara untuk terus bersaing dengan para pemain muda di kancah bulu tangkis dunia yang semakin ketat. 

Kualitas kepribadiannya menjadi salah satu modal penting yang mendukungnya untuk terus berkarir setidaknya selama beberapa tahun ke depan. Dan bukan tidak mungkin mewujudkan tekadnya, “Dalam dua tahun ke depan kami bisa menjadi nomor satu dunia.”

Pemain kelahiran Pemalang, Jawa Tengah itu baru akan memulai petualangan baru. Meski akan tetap membawa nama Indonesia, kontribusinya bagi Merah Putih tidak akan seleluasa dulu. Namun jejak langkah yang telah ditinggalkannya terlampau berharga untuk disia-siakan oleh para penerus.

CNNIndonesia.com sempat merekam hari-hari terakhir Hendra Setiawan di Pelatnas Cipayung. Tidak ada perubahan sama sekali dalam dirinya. Latihan tetap diikuti seperti biasa dan seperti biasa pula selalu datang lebih awal. 

Saat berpisah pun, ia tidak banyak berbicara sebagaimana biasa. Hanya lambaian tangan dan senyum seadanya yang menjadi kekhasannya mengiringi perpisahan itu. Padahal hari-hari terakhir itu bisa menjadi sangat melankolis mengingat sejarah besar yang telah terukir selama 14 tahun di tempat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun