Dalam banyak kesempatan Susy kerap mengeluhkan keterpurukan sektor putri. Banyak alasan pula yang membuat Susy tak bisa terlibat intensif di PBSI. Masuknya Susy di PBSI dan menduduki pos penting, dan juga dinanti-nanti, diharapkan membawa perubahan berarti.
Pelatnas Pratama
Sekalipun menyandang nama besar dengan segudang prestasi, masuknya Susy di jajaran pengurus tidak otomatis mengakhiri segala prahara. Susy bukanlah dewi penolong yang diturunkan dari langit untuk menyulap bulu tangkis Indonesia menjadi sarat prestasi.
Patut diakui mencetak atlet tidak hanya soal sumber daya semata. Waktu dan proses adalah unsur penting yang tidak bisa diabaikan. Thailand dan Spanyol, dua negara yang kini turut meramaikan jagad bulu tangkis putri dunia, tidak serta merta merangsek ke permukaan begitu saja. Untuk melahirkan pemain putri sekaliber Ratchanok Intanon dan Carolina Marin, dua negara itu telah menginvestasikan banyak hal yang dibingkai oleh waktu dan proses yang tidak instan.
Demikianpun Indonesia. Di sektor putri, usaha yang bisa dilakukan adalah memperpendek jarak prestasi sambil terus memperhatikan jenjang regenerasi. Di sektor lain, menjaga rantai regenerasi agar tidak putus amat penting agar prestasi tetap dipertahankan dan malah ditingkatkan.
Program pertama yang keluar dari mulut Susy setelah terpilih adalah menghidupkan kembali pelatnas pratama bagi pemain berusia 14-16 tahun. Hemat saya program ini fundamental untuk mempersiapkan bibit-bibit muda secara profesional lebih dini, namun tidak tanpa konsekuensi. Selain jumlah pelatih dan fasilitas pelatnas yang harus disesuaikan, kerja para pelatih akan lebih berat karena kemampuan dasar atlet belum merata di setiap klub.
Bila situasi ini bisa diatasi, pelatnas pratama akan membuka gerbang seluas-luasnya bagi banyak atlet muda potensial untuk masuk pelatnas. Dengan sendirinya akan memacu klub-klub untuk giat mempersiapkan bibit-bibit muda, dan bukan tidak mungkin akan membuka kans bagi para pemain muda dari daerah-daerah lain yang selama ini jauh dari fasilitas bulu tangkis yang layak.
Pelatnas Pratama adalah satu dari banyak program yang dinanti pelaksanannya. Menjaga rantai prestasi, dan mengejar ketertinggalan kita dari Tiongkok, Jepang dan Thailand, dibutuhkan banyak terobosan yang juga mensyaratkan kerja sama banyak pihak. Susy tidak bisa bekerja sendiri. Diharapkan Susy bisa mengajak pihak-pihak terkait ikut ambil bagian untuk mengembalikan semerbak kejayaan bulu tangkis Indonesia seperti yang pernah ia rasakan.
Selamat bertugas Susy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H