Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pak Samsuri, Gowes dan Arus Balik Kehidupan Ibu Kota

1 Desember 2016   10:28 Diperbarui: 2 Desember 2016   07:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta gowes baru saja meninggalkan garis start/ToyotaID

Jarak tempuh tujuh kilometer memang terlalu singkat bagi yang sudah akrab dengan gowes.Namun terlalu panjang bagi mereka yang baru kembali akrab dengan sepeda. Meski demikian dari pengakuan sejumlah kerabat di garis akhir, gowes pagi itu sungguh berkesan. Bermandi peluh tanda tubuh diajak berolahraga, aktivitas penting yang belum masuk kalender gaya hidup orang-orang yang terlalu sibuk bekerja, melahirkan sensasi tersendiri: gerah yang mempertebal rasa lelah tetapi menyegarkan badan.

Teladan Pak Samsuri

Bila gowessedang mengisi arus balik kehidupan masyarakat ibu kota, Pak Samsuri tampak sebagai pengecualian. Berusia 78 tahun tetapi tubuhnya masih sangat bugar. Saat diajak berbicara sebelum acara tersebut semangatnya meletup-letup, mengisyaratkan bahwa api kehidupan masih bernyala terang dalam tubuhnya itu.

"Kondisi jantung saya sehat, gula darah normal, semuanya bagus, jadi saya siap ikut fun bike hari ini,"tandasnya berapi-api sambil menunjukkan sepotong kertas hasil Free Health Check Up.

Bapak tiga anak itu tidak sedang bercanda untuk ikut bersepeda. Sepeda telah menjadi kawan akrabnya selama bertahun-tahun dan alat yang mengikatnya dengan komunitas Club Biker's Patriot dalam 16 tahun terakhir. Gowes adalah bagian dari rutinitasnya sebagai petugas di sebuah biro jasa pengurusan surat.

Pak Samsuri ditemui sebelum acara fun bike/dokpri
Pak Samsuri ditemui sebelum acara fun bike/dokpri
Sejumlah rute di Purwakarta, Sukabumi, Bogor hingga Jakarta pernah ia jajaki. Bahkan saban bulan melahap rute Bekasi-Karawang berjarak 50 KM. Berbagai acara gowesatau fun bike puntelah diikuti. Meski sempat menyinggung beberapa penghargaan yang pernah diperoleh dari aktivitas tersebut, tampaknya ada poin penting yang ingin disampaian kakek dua cucu yang tinggal di Perumnas Tangerang itu.

Baginya sepeda tidak sekadar alat transportasi semata. Sepeda memberikan andil bagi tubuh. Mengayuh sepeda berkilo-kilo akan mendatangkan kesegaran bagi tubuh, dan lebih dari itu bagi kesehatan. “Banyak teman yang meninggal karena jantung karena itu saya giat bersepeda agar jantung tetap sehat,”tandasnya.

Menurutnya bersepeda pun dengan sendirinya membuat kita terpola dengan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan dan istirahat. Bagi Samsuri pola makan harus dijaga, sekalipun makanan yang dikonsumsi itu sederhana. Sayur dan buah-buahan sebaiknya tidak dilupakan dari daftar menu makanan. “Kalau mau bersepeda atau saat gowes jangan lupa pisang,”tandasnya.

Tidak kalah penting, memperhatikan waktu istirahat. “Dan jangan banyak pikiran" tambahnya.

Hasil pemerisaan kesehatan Pak Samsuri/dokpri
Hasil pemerisaan kesehatan Pak Samsuri/dokpri
Melampaui olahraga

Bagi masyarakat biasa sepeda bisa sekadar menjadi bagian dari alat olahraga. Namun ada pula menjadikan sepeda sebagai bagian dari hobi. Munculnya banyak komunitas sepeda tidak lepas dari itikad untuk menjadikan sepeda lebih dari sekadar pengisi waktu senggang di akhir pekan belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun