“Seperti kemarin-kemarin kami main enjoy aja. Memaksimalkan kemampuan yang masih kami punya. Kadang ada posisi-posisi yang di luar jangkauan saya, agak takut ambilnya. Terus di game pertama sempat tertinggal juga. Tapi dengan faktor ketenangan dan pengalaman, hal tersebut bisa kami atasi,” aku Liliyana.
Sejak bertemu pertama kali di Kore Open dan Indonesian Masters di tahun 2015 hingga Olimpiade Rio 2016, Praveen/Debby belum mampu menumbangkan Owi/Butet. Selain lebih diunggulkan dalam daftar peringkat, kondisi Butet yang masih dibayangi cedera lutut membuka kans Praveen/Debby untuk membawa pulang gelar tersebut.
Meski keduanya harus “saling bunuh”, pertemuan ini sekaligus menjadi catatan bagus bagi sektor ganda campuran. Bila di turnamen sebelumnya di Tiongkok ganda putra yang mengharumkan Merah Putih, kini giliran ganda campuran. Pencapaian ini sekaligus melecut sektor-sektor lain yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda positif.
“Yang penting sama-sama Indonesia dan kami bermain maksimal aja. All out dan tetap enjoy di lapangan,” kata Tontowi.
N.B
Jadwal final #HongkongSS 2016. Ditayangkan langsung di @KompasTV mulai Pukul 13.00 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H