Namun di sini Ahsan/Rian sukses memaksimalkan prinsip awal tersebut sebagai api spirit yang membakar semangat. Keduanya membawa diri kembali ke situasi awal pertandingan. Sempat ketat di awal, Ahsan/Rian berhasil meninggalkan Goh/Tan untuk mengunci kemenangan.
Setelah kemenangan besar ini, Ahsan/Rian akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih besar di semi final. Meski secara peringkat berada di belakang Goh/Tan, pengalaman Mathias Boe/Carsten Mogensen jauh lebih banyak. Ditambah lagi pertemuan tersebut terjadi menjelang anak tangga terakhir. Bila dalam turnamen sepak bola peringkat tiga dan empat masih disebut, tidak demikian dengan turnamen bulu tangkis seperti ini. Yang dikejar adalah partai puncak, dan yang dituju adalah gelar juara.
Tentu, Ahsan/Rian tidak ingin langkah bagus ini terhenti begitu saja. Mengalahkan unggulan pertama bukanlah tujuan sesungguhnya. Klimaks sesungguhnya adalah partai final. Dan itu bisa terjadi bila keduanya mampu melewati hadangan Boe/Mogensen yang diunggulkan di tempat keempat.
Tidak banyak yang diharapkan Ahsan/Rian untuk melewati hadangan tersebut selain menjaga semangat positif yang sudah mulai bersemi. Sekali lagi, pengalaman dan kematangan keduanya jelas kalah jauh dari Boe/Mogensen. Namun Ahsan dengan segala kelebihannya, termasuk pengalaman berhadapan dengan pasangan Denmark itu bisa menudungi Rian. Bersama, dalam semangat perjuangan tanpa beban, menggempur lawan.
Seperti kata Ahsan, kunci yang mereka bawa adalah bersiap diri untuk menikmati pertandingan. Menjalani laga itu dengan memberikan ruang lapang bagi berkaryanya roh kemerdekaan. Bukan rasa beban karena menjadi harapan semata wayang di sektor tersebut, apalagi rasa gentar.
“Buat besok enjoy aja. Nggak usah mikirin yang berlebihan. Karena kami juga kan masih baru. Kami nggak terlalu mikirin menang kalah. Memang ingin menang, tapi kalau terus dipikirin nanti malah nggak keluar permainan kami. Main sepert hari ini aja,” ungkap Ahsan.
Peluang gelar ganda campuran
Selain Ahsan/Rian, Indonesia juga meloloskan dua wakil lainnya di sektor ganda campuran. Keduanya adalah jagoan Merah Putih di sektor ini yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto. Sebenarnya masih ada satu wakil lagi di sektor tunggal putra yakni Sony Dwi Kuncoro. Namun tunggal senior itu tak berdaya di hadapan wakil tuan rumah Hu Yun yang melibasnya straight set, 20-22 dan 12-21.
Owi/Butet, sapaan Tontowi /Liliyana melangkah ke semifinal dengan mudah. Unggulan tujuh itu hanya butuh waktu 27 menit untuk menumbangkan Liu Cheng/Li Yihui asal Tiongkok dengan skor 21-13 dan 21-14.
“Buat besok ya sama aja dengan hari ini. Main sebaik mungkin, semaksimal mungkin. Tidak ada beban target, kami hanya berusaha yang terbaik aja,” tandas Liliyana.