Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Southgate, Gembala Penyelamat The Three Lions?

17 November 2016   13:32 Diperbarui: 18 November 2016   11:58 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gareth Southgate belum lama menikmati tantangan baru sebagai pelatih Timnas Inggris. Mantan bek Timnas Inggris itu 'naik kelas' dari pelatih Timnas Inggris U-21 menyusul kepergian Sam Allardyce yang begitu cepat. Big Sam terpaksa meninggalkan pekerjaan yang baru ditangani selama 67 hari dengan hanya satu pertandingan internasional.

Terlepas dari persoalan Big Sam, kini perhatian publik sepak bola Inggris sedang tertuju pada Southgate. Dalam posisi sebagai pelatih interim, pria 46 tahun itu seperti berada dalam masa uji coba apakah pantas mendapat restu FA untuk menyandang status pelatih permanen.

Ketika pertanyaan tersebut diajukan kepada Southgate, jawabannya positif. Tak terkalahkan dalam empat pertandingan internasional membuat mantan pelatih Middlesbrough itu hakul yakin untuk segera ditetapkan sebagai pelatih tetap.

Ia membuka hasil positif dengan kemenangan atas tim gurem Malta di kualifikasi Piala Dunia, sebelum bekerja keras dalam laga yang berakhir kaca mata dengan Slovenia. Lantas membungkan 'saudara' Skotlandia tiga gol tanpa balas, dan terkini bermain seri 2-2 menghadapi Spanyol dalam laga persahabatan, Rabu (16/11/2016).

Kemenangan atas tim lemah tentu kurang meyakinkan masuk daftar evaluasi. Hasil seri atas Slovenia, dan laga imbang kontra salah satu tim terbaik dunia, Spanyol lebih dijadikan bahan pertimbangan.

Menghadapi Spanyol di hadapan publik sendiri di Stadion Webley itu, The Three Lions tampil baik. Memaksa Spanyol bekerja keras hingga menit-menit akhir pertandingan untuk mengejar ketertinggalan usai Adam Lallana mencetak gol penalti di menit sembilan dan Jamie Vardy sukses meneruskan umpan silang Jordan Henderson ke gawan Pepe Reina di awal babak kedua.

Namun kemenangan di depan mata itu berubah hanya dalam beberapa menit saja. Gol Iago Aspas satu menit sebelum waktu normal usai dan lesatan Isco di menit ke-95 akhirnya menghindarkan armada Julen Lopetegui dari kekalahan.

Bagi skuad Tiga Singa hasil tersebut kurang adil untuk performa tim yang lebih efektif dan bertaji. Dan hasil itu cukuup menggoreskan sesal di hati fans melihat betapa anergik, dan penuh percaya diri para pemain Inggris meladeni gaya tiki-taka dan penguasaan bola Tim Matador.

Bagi Southgate hasil tersebut lebih dari cukup. Pria yang hanya kehilangan tiga laga dari 34 pertandingan bersama timnas junior Inggris itu, cukup percaya diri menarik konklusi sebagai puncak dari batu ujian yang sukses dilewati.

“Hingga saat ini, di bawah sorotan, dan dalam aneka pertandingan di bawah tekanan intensif, Anda tidak pernah yakin bagaimana hal itu akan menjadi. Saya telah membuktikan bahwa saya bisa menangani kesempatan-kesempatan besar,”ucapnya mantap dikutip dari BBC.com.

Meski demikian ia sadar keputusan sepenuhnya berada di pihak FA. Bila tak dipercaya menangani tim senior, tempatnya di timnas U-21 menuju Kejuaraan Eropa musim panas mendatang di Polandia belum tergantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun