Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sejarah Indonesia Vs Vietnam yang Luput Ditayangkan

9 November 2016   00:12 Diperbarui: 9 November 2016   11:16 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irfan Bachdim bersama Boas dan Andik Vermansyah merayakan gol Irfan saat kedua tim beruji coba pada 9 Oktober lalu/INDOSPORT.com

Seperti babak pertama, Indonesia kembali memimpin di menit 52. Handball salah satu pemain tuan rumah berbuah hadiah penalti. Sebagai algojo, Irfan Bachdim sukses menjalankan tugasnya. Pemain keturunan Belanda berusia 2 tahun itu kembali menunjukkan kualitasnya secara khusus kepada Vietnam yang juga pernah merasakan sengatannya saat laga uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman 9 Oktober silam yang berakhir kaca mata 2-2.

Irfan Bachdim bersama Boas dan Andik Vermansyah merayakan gol Irfan saat kedua tim beruji coba pada 9 Oktober lalu/INDOSPORT.com
Irfan Bachdim bersama Boas dan Andik Vermansyah merayakan gol Irfan saat kedua tim beruji coba pada 9 Oktober lalu/INDOSPORT.com
Laga kian menarik. Kedua tim sama-sama saling menekan. Boaz kembali mendapat peluang berbahaya. Untung saja sepakan kaki kirinya masih bisa ditepis Tran Nguyen Manh. Menit 71, tuan rumah kembali membuat skor identik setelah Nguyen Cong Phuong sukses memperdaya Kurnia Meiga.

Gol cantik ini lahir berkat kecerdikan dan skill para pemain depan Vietnam. Sebaliknya terlihat kelengahan barisan pertahanan Indonesia dalam menutup pergerakan lawan.

Gol ketiga Vietnam yang dicetak Nguyen Van Toan tujuh menit sebelum waktu normal usai mempertegas PR besar yang harus diselesaikan Yanto Basna, Beny Wahyudi dan rekan-rekan di lini belakang.

Selain itu dari evaluasi Riedl usai laga, konsistensi menjaga stamina pun masih harus ditempa. Vietnam memberikan tekanan berarti di 15 menit terakhir. Dan di sana terlihat betapa keteteran para pemain kita meladeni serangan dan tekanan lawan.

Sejumlah poin penting itu menjadi masukan berarti bagi Riedl dan anak asuhnya yang tengah memasuki masa-masa akhir sebelum terjun di putaran final Piala AFF 2016 pada 19 dan 20 November mendatang di Myanmar dan Filipina. Pemusatan latihan terakhir menjadi momentum untuk membenahi sejumlah kelemahan itu.

 “Di TC (Traning Camp) seminggu terakhir kita harus mengubah sedikit kelemahan kita. Semoga cukup waktu tersebut. Yang pasti di pertandingan ini, kedua tim menampilkan kualitas yang lebih baik dibanding waktu di Yogya,” papar Riedl.

Semoga Merah Putih makin mantap!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun