Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Punya Keterbatasan Fisik, tapi Menginspirasi

20 September 2016   17:29 Diperbarui: 20 September 2016   20:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paralimpian Indonesia yang merebut medali perunggu cabang angkat berat Ni Nengah Widiasih (kiri) bersalaman dengan Nazmiye Muratli asal Turki yang mendapat medali emas Paralimpiade Rio 2016/ Reuters / Ueslei Marcelino.

Meski begitu tak mengurangi semangatnya untuk berprestasi di tenis meja. Di Paraimpiade London empat tahun silam ia sanggup membawa medali perak dan perunggu. Sebuah prestasi yang pantas untuk perjuangannya saat itu.

Memperbaiki kesalahan empat tahun silam, di Rio, ia tampil luar biasa. Di partai final ia sukses menaklukkan Israel Pereira dan segenap pendukung tuan rumah. Wartawan BBC, Nick Hope, yang meliput pertandingan itu tak kuasa menahan air mata melihat aksi Bayley selanjutnya.

Ia melompat ke atas meja untuk merayakan kesuksesan itu. Beberapa saat kemudian seluruh ruangan larut dalam tawa melihat ia melompat turun dan memeluk ofisial pertandingan. Kartu kuning pun dilayangkan kepadanya karena dinilai melakukan pelanggaran . Namun kartu peringatan tersebut tak banyak berarti karena kemenangannya yang sungguh luar biasa.

Dengan tanpa mengabaikan kisah perjuangan paralimpian yang lain, yang terwakili di atas, sudah lebih dari cukup untuk menohok kita. Melihat mereka, kita tak hanya pantas bersimpati. Solidaritas untuk berbagi perasaan sama sekali tidak menolong mereka karena atas berbagai cara, mereka telah berjuang mengatasi kelemahan mereka sendiri. Mereka pun telah memenangkan semua kelemahan dan kekurangannya itu.

Semestinya yang perlu mendapat simpati adalah diri kita sendiri. Terlebih kita yang terlahir tanpa cacat berarti.  Apakah kita dengan penuh rasa syukur telah mempertanggung jawabkan keutuhan dan kesempurnaan kita dengan prestasi dan dedikasi?

Pada titik ini, saya kembali merasa sedih.

Berikut cuplikan aksi heroik dan ekpresi kemenangan yang mengharukan dari Will Bayley:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun