Setelah Irwansyah, siapakah yang akan menyusul? Kita tentu berharap semakin banyak yang bisa diajak berbagi ilmu atau memperkuat barisan pelatih terutama di sektor putri. Regenerasi yang berjalan lambat setali tiga uang dengan keterpurukan di sektor ini. Saat ini kita tak punya pemain tunggal putri yang bertaji. Kita masih menggantung harapan pada ganda senior Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari untuk menutup lobang besar di bagian putri.
Seribu satu alasan mengemuka di balik kemunduran sektor tersebut mulai dari minimnya bibit muda hingga mental pemain. Berkaca dari Spanyol dan Thailand, dua dari sejumlah pendatang baru yang kini memiliki nama di sektor putri, program pembinaan yang terstruktur dan berjenjang yang didukung oleh tim pelatih yang solid, tak kalah penting. Dengan kata lain untuk menciptakan prestasi perlu dibarengi pengorbanan yang besar. Tidak ada prestasi yang diraih dengan mudah, apalagi di cabang olahraga yang semakin mendunia.
Jika kita ingin memulangkan lebih banyak pelatih, konsekuensi yang harus dipikul pun tak kalah besar. Fasilitas dan jaminan hidup yang memadai, serta ruang kerja yang terbuka perlu disediakan baik oleh PBSI maupun klub-klub bulu tangkis di tanah air. Bila jalan pulang sudah dibuka, hemat saya, tak ada kata mustahil bagi mereka untuk kembali ke pangkuan pertiwi, ibu yang telah berjasa melahirkan dan membesarkan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H