Sejak pertama kali berpasangan pada 2010, Owi/Butet dalam segala jatuh-bangunnya, sukses merengkuh hampir semua gelar bergengsi. Berbeda ketika Owi berpasangan dengan Greysia Polii, Shendy Puspa Irawati atau Richi Puspita Dili, bersama Butet ia mendapatkan bimbingan dan curahan pengalaman lebih hingga bisa merasakan gelar juara dunia (2013), hattricktitle All England (2012-2014) serta berbagai gelar level super series dan superseries premier.
Sedangkan perjalanan karir Butet yang membentang panjang telah dihiasi empat gelar juara dunia (tiga lainnya pada tahun 2005, 2006 dan 2007 bersama Nova Widiyanto), 19 gelar superseries dan 17 kali menyandang status runner-up di aneka kejuaraan bergengsi. Selain itu, wanita tomboi yang sudah berkepala tiga itu, telah menggondol medali emas di ajang multievent yakni SEA Games (tiga kali) serta medali perak Asian Games Incheon 2014 bersama tandemnya saat ini.Dalam lemari prestasi Owi/Butet masih ada yang kurang. Kilau emas olimpiade masih menjadi mimpi keduanya. Bila Butet nyaris merengkuhnya tahun 2008 di Beijing bersama Nova, bersama Owi harapan kini digantung lebih tinggi.
Bahkan perlu ditempatkan setinggi-tingginya mengingat peluangnya sudah di depan mata. Peta persaingan bulutangkis yang kian mendunia dan usia yang kian menua, kans terbaik keduanya dipastikan tak kan berulang. Kali ini atau tidak sama sekali.
Selamat berjuang Owi/Butet! #IndonesiaJuara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H