Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anies Baswedan dan Tangisan Penyiar Wanita

31 Juli 2016   13:48 Diperbarui: 31 Juli 2016   15:19 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pengalaman Kepala Sekolah SMA Labschool, Jakarta, Spurano, seperti dilansir Liputan6.com,beberapa guru terpaksa tidak dapat mengantar anak mereka di hari pertama sekolah.

“Ini gerakan baik sekali, ini sudah dilakukan sejak tahun lalu. Ya tapi yang enggak bisa ikut gerakan ini ya cuma guru, karena kami harus standby,"tuturnya.

Hal-hal di atas bisa dilakukan peserta didik di hari pertama sekolah.Sumber gambar www.madefunday.web.id.
Hal-hal di atas bisa dilakukan peserta didik di hari pertama sekolah.Sumber gambar www.madefunday.web.id.
Kedua,melakukan sosialisasi dan imbauan jauh sebelum hari H. Hal ini penting untuk menanamkan kesadaran sekaligus mengantisipasi jadwal kerja orang tua pada hari pertama sekolah anak. Dengan demikian mereka bisa lebih dini menyiapkan diri (terutama orang tua yang bekerja jauh dari rumah), mulai dari mendampingi sang anak untuk berbelanja segala kebutuhannya, hingga memastikan kehadiran mereka di hari pertama sekolah.

Sosialisasi tersebut bisa digemakan melalui berbagai cara seperti yang sudah dilakukan oleh Anies Baswedan dan timnya. Diharapkan dengan sosialisasi yang luas, gerakan tersebut bisa sampai pula ke telinga dan ruang kesadaran para pemangku kepentingan, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan para orang tua.

Tangisan sang penyiar yang tersentuh dengan imbauan Anies Baswedan di atas adalah cerminan orang tua yang terperangkap dalam kesibukan sekaligus ikatan kerja yang kuat sehingga mereka tak memiliki waktu barang sejenak untuk mengantar anak di hari pertama sekolah. Seperti para Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapatkan izin untuk mengantar anak di hari pertama sekolah, bidang kerja lainnya pun mestinya memberikan kelonggaran kepada para karyawan untuk mengukir kesempatan tak terlupakan bersama buah hati mereka di hari pertama sekolah. Apakah semua bidang tugas dan medan kerja para orang tua memberikan kesempatan yang sama di hari pertama sekolah?

Ketiga,hari pertama sekolah adalah titik berangkat untuk hari-hari penting pendidikan sang anak. Diharapkan agar pertemuan antara guru dan orang tua dan orang tua dan orang tua tidak sebatas hari pertama saja. Awal yang baik di hari pertama sekolah perlu dilanjutkan pada hari-hari selanjutnya agar perkembangan pendidikan sang anak bisa terus dipantau. Momen-momen pertemuan lainnya perlu disiapkan sebagai ruang evaluasi proses belajar dan pendampingan terhadap sang anak baik di sekolah maupun di rumah. Dengan demikian tanggung jawab orang tua tetap dijaga sejak hari pertama sekolah hingga selesainya proses pendidikan sang anak. Jangan sampai orang tua merasa hanya perlu terlibat di hari pertama sekolah selanjutnya menyerahkan hari-hari selanjutnya ke pangkuan sekolah dan para guru.

Keempat,melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tingkat efektivitas Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah untuk melihat sejauh mana tingkat pelaksanaan dan keterjangkauannya. Termasuk juga pelaksanaan program Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk memastikan negara benar-benar hadir untuk menyambut anak dan orang tua di hari pertama sekolah dan jauh dari praktik perpeloncoan, bullying dan sebagainya.

Diharapkan dengan evaluasi menyeluruh gerakan tersebut semakin sempurna sejak persiapan hingga pelaksanaan sehingga menjadi PROGRAM WAJIB saban tahun. Muaranya adalah menyasar esensi sekolah sebagai ruang yang nyaman, aman dan konstruktif bagi peserta didik untuk mendapatkan pendidikan seluas-seluasnya dan pembentukan karakter yang handal serta menjadikan sekolah sebagai ruang kolaborasi dan partisipasi antarberbagai komponen demi membentuk generasi emas Indonesia.

Berikut cuplikan video saat Anies Baswedan membuat penyiar wanita menangis (sumber video dari akun YouTube Anies Baswedan, referensi @AniesBaswedanID):


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun