Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tekad Sejarah Messi Akankah Semanis “King” James?

21 Juni 2016   02:34 Diperbarui: 21 Juni 2016   07:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Penting untuk apa artinya menjadi pencetak gol terbanyak, karena itu adalah [rekor] Batigol. Tetapi apa yang membuat saya lebih bahagia adalah tim, hasil, karena kami berhasil sampai ke semi final,”ungkap Messi usai pertandingan kontra Venezuela yang berakhir dengan skor 4-1, dikutip dari espnfc.com.

LeBron
LeBron

Tak mudah

Di atas kertas Messi dan timnya berpeluang memenangkan pertandingan. Bahkan kans untuk membawa pulang gelar juara. Di pertandingan semi final lainnya juara bertahan Chile dan Kolombia akan saling bertemu. Bila bertemu Chile, berdasarkan rekor pertemuan, Argentina berpotensi mengulangi hasil manis di fase penyisihan grup yang berakhir dengan kemenangan 3-1.

Tetapi kali ini armada Jurgen Klinsmann akan tampil habis-habisan demi memuaskan para pendukungnya yang haus akan prestasi. Euforia warga Amerika yang tengah berada di musim semi kecintaan pada sepak bola tak ingin digugurkan dengan kegagalan.

Ditambah lagi, ambisi Klinsmann untuk menghapus predikat sebagai underdog di jagad sepak bola dunia akan melipatkan motivasi mereka untuk mengakhiri rekor 21 tahun tak pernah menang atas Argentina.  

"Ini benar-benar saat sekarang yang istimewa. Ini adalah momen yang – sudah saya katakan kemarin kepada pemain di sini sebelum kita mulai pelatihan - ini adalah kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk Anda. Anda mencapai semifinal, Anda membuat diri Anda bangga, tapi sekarang pergilah untuk lebih."

Kata-kata pemenang Piala Dunia 1990 bersama timnas Jerman yang dikutip dari Goal internasional itu mengisyaratkan tekad besarnya bersama The Yanks. Namun, menghadapi tim bertabur bintang tak cukup bermodal semangat.

Setidaknya beberapa hal menjadi catatan penting bagi Klinsmann. Pertama,kehilangan tiga pilar yakni Jermaine Jones, Bobby Wood dan Alejandro Bedoya adalah kehilangan besar. Banding yang diajukan untuk Jones dan Wood sudah ditolak sehingga Klinsmann perlu mencari pengganti sepadan menutup tempat yang mereka tinggalkan.

Formasi 4-4-2 dengan menempatkan Fabian Johnson dan Graham Zusi di sisi sayap dan Matt Besler dan DeAndre Yedlin di posisi full-back, sekiranya cukup ideal bagi skuat Paman Sam untuk membendung  laju serangan Argentina yang dimotori Messi, dan Gonzalo Higuain.

Selain mengunci sisi pertahanan, mereka juga perlu menutup ruang gerak kedua bomber maut itu di area penalti. Tak hanya mematikan pergerakan, juga menutup ruang mereka untuk melepaskan tembakan. Performa saat menghadapi Ekuador di babak delapan besar adalah contoh baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun