Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Messi, Dempsey dan Jimat Itu

17 Juni 2016   19:58 Diperbarui: 17 Juni 2016   20:52 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di laga pamungkas fase grup menghadapi Bolivia, Messi tak mencetak gol. Walau demikian, muncul dari bangku cadangan di babak kedua, pemain kelahiran Rosario itu tetap tampil mencengangkan dalam laga yang berakhir dengan kemenangan Argentina tiga gol tanpa balas itu.

Dempsey

Dempsey/Getty Images
Dempsey/Getty Images
Jimat yang sama tampaknya dipakai pula oleh Clint Dempsey. Pemain bernama lengkap Clinton Drew "Clint" Dempsey itu benar-benar bertaji dengan brewok. Sempat melempem di laga pembuka menghadapi Kolombia yang berakhir kalah 0-2, jimat Dempsey benar-benar bekerja di laga selanjutnya.

Saat mencukur Kosta Rika empat gol tak berbalas pada 8 Juni, pemain 33 tahun itu mencetak gol pembuka melalui titik penalti. Pemain yang pernah malang melintang di Liga Primer Inggris bersama Fulham dan Tottenham Hotspur itu pun turut menyumbang dua assist masing-masing untuk gol kedua dari kaki Jermaine Jones dan gol ketiga yang dicetak Bobby Wood.

Di laga krusial menghadapi Paraguay pada 12 Juni, Dempsey benar-benar menjadi buah bibir. Betapa tidak. Pemain yang kini berseragam klub MLS, Seattle Sounders FC mencetak gol semata wayang untuk membuka pintu lebar-lebar bagi The Yanks ke babak perempat final dengan status juara grup.

Tak sampai di situ, pemain yang telah berseragam “The Stars & Stripes” sejak 2004 itu benar-benar menunjukkan peran pentingnya saat memainkan partai knock outmenghadapi Ekuador di CenturyLink Field, Jumat (17/6). 

Tampil di depan lautan pendukungnya, Dempsey menjadi motor sekaligus pahlawan tim. Bahkan ia menjadi panutan sekaligus rekan kerja yang baik bagi dua striker muda Bobby Wood, 23 tahun dan pemain LA Galaxy berusia 24 tahun, Gyasi Zardes.

Armada Jurgen Klinsmann patut berterima kasih kepada Dempsey. Sumbangan satu gol dan satu assist kepada Gyasi Zardes mengantar “Negeri Paman Sam” selangkah lebih dekat ke tangga juara. Kemenangan 2-1 dalam laga ‘keras” dengan dua kartu merah itu cukup bagi AS ke babak semi final.

Sumbangan gol-gol penting Dempsey ini menunjukkan peran pentingnya yang tak bisa diragukan lagi. Ia sempat keluar masuk timnas dalam beberapa tahun terakhir. Setelah tersisih dari dua partai kualifikasi Piala Dunia 2018 pada November lalu, Dempsey kembali dipanggil pada bulan Maret untuk tajuk yang sama.

Copa America Centenario menjadi momen pembuktian bahwa masa depan Dempsey belum berakhir. Saat ini ia hanya tertinggal lima gol dari Landon Donovan yang menjadi pencetak gol terbanyak timnas AS dengan 57 gol.

Pemain yang sudah tampil di tiga edisi Piala Dunia terakhir ini masih menaruh harapan untuk mengukir gol bersama timnas. Bahkan ia berharap masih bisa tampil di Piala Dunia keempatnya di Rusia dua tahun mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun