Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Goyangan Maut"Bocah-bocah Reggae" dalam Lilitan Prahara Venezuela

5 Juni 2016   16:54 Diperbarui: 5 Juni 2016   17:01 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari INDOSPORT.com

Ana Quintana dalam dailysignal.commenyebut bahwa angka pembunuhan di Caracas mencapai 120 per 1000.000 penduduk pada 2015. Jumlah ini menyaingi kejadian di Kabul, ibu kota Afganistan yang sedang dilanda perang tak bertepi.

Kondisi ini membuat Venezuela benar-benar terjepit dan kian terisolasi dari pergaulan dunia menyusul pengurangan hingga penghentian penerbangan oleh sejumlah maskapai internasional ke negara tersebut.

Sang Presiden, Nocolas Maduro, pun memaklumkan negara dalam keadaan darurat sejak Mei lalu. Ana memprediksi tingkat inflasi terus mengembang menginjak angka 720 persen pada akhir tahun ini. Dan dampak sosial-politik dipastikan semakin ngeri.

Lantas, apa kaitannya dengan timnas? Bisa dipastikan problematika dalam negeri itu menghantui ruang pikiran dan hati para pemain. Mereka datang ke Amerika Serikat dengan membawa serta derita kaum sebangsa dan seTanah Air.  Penderitaan dan kemelaratan warga Venezuela kebanyakan adalah penderitaan dan kemelaratan Jose Saomon Randon dan kolega pula.

Karena itu, Copa America di satu pihak menjadi momen penghiburan bagi mereka dan ajang memberikan penghiburan bagi warganya.  Prestasi yang mereka ukir akan memberikan kesenangan dan ketenangan bagi rakyat Venezuela.

Walau prestasi tak menjawab persoalan dan menyelesaikan masalah dasar Venezuela setidaknya hasil baik membuat mereka dan warganya sejenak terhibur di tengah lilitan persoalan yang mengharu-biru. Menyitir ungkapan filsuf Jerman, Karl Marx (1818-1883), dalam arti tertentu hasil baik di lapangan bola menjadi bubuk opium yang menjauhkan sejenak masyarakat Venezuela dari realita faktual yang akut.

Realitas bangsa Venezuela yang memprihatinkan itu menjadi penyemangat sekaligus energi tambahan bagi pasukan Rafeal Dudamel. Namun, kondisi tersebut bisa menenggelamkan mereka dalam beban mendalam. Target kemenangan demi ikhtiar penghiburan bisa mengerangkeng semua kemampuan terbaik dan maksimalisasi sumber daya terbaik. Alhasil Copa America tak ubahnya pentas pelarian para pemain dari masalah yang diderita bangsanya.

Prediksi

Agar Copa America bisa berdampak baik bagi Venezuela secara umum, kuncinya kini ada di tangan pelatih bernama lengkap Rafael Edgar Dudamel Ochoa itu. Dituntut kecakapan lebih dari Dudamel yang merupakan mantan kiper timnas Venezuela itu.

Di satu aspek, Dudamel perlu meracik strategi dan membentuk formula tim yang padu. Di sisi berbeda, dibutuhkan kecakapan motivasional untuk mengubah beban persoalan menjadi berkah.

Venezuela bukan tanpa bintang dan pemain berpengalaman. Mereka mempunya striker Salomon Rondon yang mencetak sembilan gol untuk West Bromwich Albion di Liga Primer Inggris musim lalu. Selain itu, ada juga Juanmi, gelandang kreatif yang kini berseragam Malaga, juga saudaranya Bernardo Anor yang berkiprah di MLS sebagai pemain pinjaman Sporting Kansas City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun