Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Goyangan Maut"Bocah-bocah Reggae" dalam Lilitan Prahara Venezuela

5 Juni 2016   16:54 Diperbarui: 5 Juni 2016   17:01 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Wes Morgan bersama para pemain Leicester City/Dailymail.co.uk

Sumber daya mumpuni di lini depan itu perlu diimbangi dengan ketangguhan lini belakang. Sektor tersebut menjadi pekerjaan rumah terbesar Dudamel saat ini. Kemasukan rata-rata tiga gol dalam enam pertandingan terakhir mengindikasikan betapa rapuhnya sektor tersebut.

Kemungkinan menurunkan formasi 4-3-2-1, di depan kiper Hernandez, kuartet Velazquez, Vizcarrondo, Rosales dan Gonzalez memikul tanggung jawab besar untuk menambal masa lalu yang buruk.

Penting mengatasi masalah lini belakang Venezuela untuk mengantisipasi ledakan lini depan Jamaika yang sedang dalam grafik menurun. Di ajang Piala Emas tahun lalu mereka mampu mencetak delapan gol dalam enam pertandingan. Namun, akhir-akhir ini torehan gol tersebut menurun.

Pada kualifiasi Piala Dunia, Jamaika hanya mampu mencetak empat gol dalam enam pertandingan terakhir, dan kini berada di belakang Kosta Rika dan panama di Grup B. Jamaika tentu berharap ujung tombak Houston Dynamo, Giles Barnes mampu memberikan gol.

Selain bertumpu pada Barnes, bocah-bocah Reggae juga masih memiliki  Westley Nathan "Wes" Morgan. Ya, pemain gaek 32 tahun itu baru saja berpesta bersama Leicester City usai mengukir sejarah pertama kali menjuarai Liga Primer Inggris.

Ekspresi Wes Morgan bersama para pemain Leicester City/Dailymail.co.uk
Ekspresi Wes Morgan bersama para pemain Leicester City/Dailymail.co.uk
Kepiawaian Morgan memimpin dan mengawal lini belakang The Foxes di pentas klub diharapkan berlanjut di level timnas. Dalam formasi 4-4-2, Morgan akan menjadi sumbu lini belakang yang juga dihuni Taylor, Mariappa dan Lawrence.

Semangat dan performa Morgan yang sedang on fire diharapkan memberikan rasa percaya diri bagi timnya sehingga mampu mendatangkan rasa aman bagi Blake di bawah mistar gawang dan kenyamanan bagi Watson, Austin, McAnuff dan Dawkins di lini tengah untuk mendukung Barnes dan Orgill di lini depan.

Akhirnya, laga ini diprediksi berjalan seru. Catatan imbang dalam dua pertemuan terakhir masing-masing pada 2011 yang berakhir dengan kemenangan Venezuela dan balas dendam Jamaika di pertemuan kedua pada 2015 dengan skor 2-1 membuat tensi permainan ini bakal meninggi. Siapa yang lebih siap baik secara mental maupun strategi bakal menuai kemenangan.

“Penting untuk memulai dengan kemenangan. Dalam kompetisi pendek ketika Anda mulai dengan kemenangan Anda memiliki kesempatan untuk lolos,"aku pelatih Dudamel dikutip dari espnfc.com.

Apakah dengan goyangan mautnya ‘bocah-bocah Reggae’ bakal menari-nari di atas lilitan prahara La Vinotinto? Atau sebaliknya, Jamaika dan Soldier Field Stadium bakal menjadi sasaran dan tempat pelampiasan memuaskan problematika domestik Venezuela?

Tunggu saja…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun