Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Indonesia Masih Berpuasa, Pertama Kali Piala Thomas Berlabuh di Eropa

22 Mei 2016   17:35 Diperbarui: 22 Mei 2016   18:29 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini terbukti sejak awal pertandingan. Putra mantan pemain nasional Icuk Sudiarto gagal memanfaatkan momentum untuk menekan. Sebaliknya, Axelsen bermain ngotot. Dengan postur tubuh jangkung membuat daya jelajahnya lebih tinggi.

Tommy benar-benar keteteran. Perolehan poin tunggal 27 tahun itu sempat tertinggal cukup jauh, 2-7. Namun, kematangan Tommy sempat menemui pembenaran ketika ia perlahan-lahan mengejar ketertinggalan. Namun pemain Denmark berusia 22 tahun itu mengunci perolehan poin Tommy di angka 17 untuk mengakhiri set pertama.

Di set kedua, Tommy bangkit. Ia sempat memimpin atas Axelsen. Namun, permainan Tommy mulai goyah memasuki pertengahan set kedua. Axelsen banyak mendapatkan poin cuma-cuma dari kesalahan yang dilakukan Tommy. Set kedua pun kembali menjadi milik Axelsen dengan skor 21-18 sekaligus membuka keunggulan Denmark.

Tommy usai dibungkam Viktor Axelsen/gambar dari @badmintonupdates
Tommy usai dibungkam Viktor Axelsen/gambar dari @badmintonupdates
Hendra/Ahsan menjadi harapan Indonesia untuk menyamakan kedudukan. Pick performa yang kembali digenggam setelah di semifinal menggasak ganda nomor satu dunia sekaligus musuh bebuyutan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong membangkitkan asa Merah Putih.

Ganda Denmark Mads Pieler Kolding/Mads Conrad-Petersen sempat membuat Hendra/Ahsan ketar-ketir di awal pertandingan. Bahkan duo Mads sempat memimpin 6-8, buah kesalahan demi kesalahan yang dilakukan ganda nomor dua dunia itu.

Kematangan Hendra/Ahsan benar-benar terlihat dalam pertandingan ini. Berbagai kesalahan coba diperbaiki, termasuk mencari cara untuk menembus kokohnya pertahanan wakil Denmark itu.

Seperti saat menghadapi Lee/Yoo, Hendra/Ahsan bermain taktis dengan memadukan dropshot dan smash tajam. Strategi ini kembali diterapkan sehingga membuyarkan konsentrasi pasangan Denmark.  Setelah menyamakan kedudukan 15-15, Hendra/Ahsan pun melaju hingga mengakhiri set pertama 21-18.

Di set kedua, Hendra/Ahsan bermain lebih padu. Keunggulan postur tubuh wakil Eropa itu diantisipasi dengan meminimalisir bola-bola tinggi sehingga potensi smash-smash tajam bisa diredam.  Keduanya pun mampu mengendalikan permaiaian sejak awal. Keunggulan jauh 11-6 berlanjut hingga 16-7 sebelum mengakhiri pertandingan dengan skor 21-13.

“Kami sudah mempersiapkan strategi melawan Kolding/Petersen, kami bisa menjalankan strategi tersebut. Hari ini kami bisa bermain dengan tenang dan berkonsentrasi,” ungkap Hendra dikutip dari Badmintonindonesia.org.

Hendra/Ahsan menyamakan kedudukan/@badmintonupdates
Hendra/Ahsan menyamakan kedudukan/@badmintonupdates

Dalam kedudukan imbang, harapan Indonesia dilabuhkan pada tunggal kedua Anthony Ginting. Bertemu Jan O Jorgensen, Ginting memikul beban ganda. Pengalaman dan rangking menempatkan tunggal 28 dunia itu di atas angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun