Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final Piala Thomas 2016, Antara Sejarah Panjang dan Rindu yang Siap Meledak

21 Mei 2016   12:55 Diperbarui: 21 Mei 2016   16:47 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Thomas Indonesia/badmintonindonesia.org

Seperti disinggung sebelumnya Hendra/Ahsan yang sudah kembali ke performa terbaik menjadi kunci untuk mengimbangi tunggal pertama yang di atas kertas masih menjadi milik Denmark. Baik Axelsen maupun Jorgensen, peringkat mereka jauh lebih baik dari Tommy Sugiarto, apalagi dengan Jonatan Christie.

Demikianpun di ganda kedua kembali menjadi harapan untuk mengimbangi kekuatan tunggal kedua Denmark. Penampilan Angga/Ricky yang kian meningkat diharapkan menjadi modal untuk meladeni ganda Denmark yang sedang mencari bentuk setelah dibongkar-pasang karena absennya Carsten Mogensen.

Tunggal terakhir pun menentukan. Bisa saja Ihsan Maulana Mustafa akan bertemu tunggal nomor 13 dunia, Hans-Kristian Vittinghus bila Jorgensen dan Axelsen mengisi dua slot sebelumnya. Bila Jorgensen masih ditepikan, maka Ihsan akan bertemu Emil Holst. 

Bila bertemu pemain yang disebutkan terakhir itu, peluang Ihsan untuk menang terbuka lebar. Secara peringkat Ihsan lebih baik. Ihsan berada di rangking 31 dunia sementara Holst di  peringkat 47 dunia.
 Namun formasi ini bisa saja berubah, mengingat kedua ofisial memiliki perhitungan dan pertimbangan sendiri. Tetapi satu yang pasti, tim yang diturunkan adalah yang terbaik.

Denmark  tentu tak ingin melepaskan momentum untuk mengakhiri catatan buruk dalam lima pertemuan dengan Indonesia, sekaligus membawa pulang trofi tersebut untuk pertama kalinya ke Denmark khususnya dan benua Eropa umumnya.

Setali tiga uang, Indonesia pun tak mau membuang kesempatan menang yang sudah berada di depan mata. Performa para pemain muda yang semakin meningkat, serta kerinduan yang juara yang diperam selama 14 tahun, niscaya menjadi bom waktu yang siap meledak besok.

"Kami siap melawan Denmark, kami tidak melihat atau berpikir Denmark mudah dikalahkan, tapi kami tetap fokus dan konsentrasi ke pertandingan," tutur Rexy Mainaky.

Selamat berjuang para Arjuna bangsa, kami menantikan Piala Thomas itu di Tanah Air…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun