Proficiat. Tak salah kata tersebut dialamatkan kepada Tim Uber Indonesia. Berkekuatan mayoritas pemain debutan dan pemain muda, para Srikandi Merah Putih berhasil meladeni Hong Kong dalam lanjutan penyisihan Grup C, di Kunshan Sport Centre, Senin (16/05).
Walau harus bekerja keras dan membuat kita kadang menahan nafas, Greysia Polii dan kolega mampu memberikan perlawanan berarti hingga meraih kemenangan dengan skor tipis 3-2.
Pada pertandingan ini Indonesia menurunkan komposisi terbaik, termasuk memainkan Greysia Polii yang sebelumnya absen saat laga perdana menghadapi Bulgaria.
Hadirnya Greysia yang turun tanpa tandemnya Nitya K Maheswari, memberikan semangat bagi para pemain muda. Di pertandingan pertama saat melibas Bulgaria 5-0, ganda nomor dua dunia itu, memberikan semangat dari luar lapangan.
Namun di laga menentukan ini, ia turun lapangan berpasangan dengan Anggia Shitta Awanda sebagai ganda pertama yang turun di partai kedua. Walau belum lama beradaptasi, Greysia dan Anggia tampil cukup padu dan mampu memotivasi semangat para pemain yang sempat tertinggal di partai pertama lewat kemenangan straight set atas Tse Ying Suet/Yuen Sin Ying 21-10, 21-16.
Dengan hasil ini maka Tim Uber Indonesia dipastikan lolos ke perempatfinal setelah mengantongi dua kemenangan. Hasil tersebut merupakan kredit tersendiri, mengingat dengan materi pemain seperti ini, kepada mereka hanya dibebankan target lolos ke delapan besar.
Selanjutnya, pada pertandingan terakhir di babak penyisihan grup, Greysia cs akan menghadapi tim kuat Thailand. Laga ini menjadi penentuan siapa yang berhak lolos sebagai juara grup. Tentu, setelah mencapai target ini, Tim Uber tetap memelihara asa saat menghadapi Negeri Gajah Putih yang dimotori pemain nomor dua dunia, Ratchanok Intanon. Bila tak hanya ingin mencapai target delapan besar saja, alias ingin terus membuat kejutan, maka secara taktis tim Uber Indonesia harus berjuang merebut kemenangan di laga pamungkas demi menghindari tim-tim kuat di babak perempat final.
Sebelum berbicara tentang delapan besar, coba kita lihat sepak terjang pemain Uber Indonesia hari ini. Di partai pertama, tunggal terbaik kita Maria Febe Kusumastuti berjumpa Yip Pui Yin. Seperti prediksi banyak pihak laga ini akan berjalan alot.
Terbukti benar, kedua pemain harus berjuang keras selama kurang lebih 70 menit sebelum mencapai akhir. Maria Febe yang sempat tertinggal di set pertama berusaha bangkit di set kedua. Kedudukan imbang membuat pertarungan di game ketiga menjadi sengit. Walau memiliki peringkat lebih baik, Febe yang kini duduk di rangking 24 dunia, tak mampu mempertahankan momen kebangkitan dan menyerah di tangan pebulutangkis rangking 34 dunia itu dengan skor 19-21, 21-12, 21-18.
“Tadi saya banyak melakukan servis tinggi, karena di dua pertemuan terakhir yang saya menangi, kalau diberi servis tinggi, smash Yip tidak terlalu keras. Namun pertahanan saya hari ini kurang bagus. Karena bermain kurang tenang, badan mulai gemetar dan fokus agak kendor di akhir permainan,” ungkap Febe dikutip dari badmintonindonesia.org.
Seperti disinggung di atas, hadirnya Greysia memberikan suntikan tenaga bagi Anggia. Dalam posisi tertinggal, keduanya mampu bermain apik. Walau sempat tertinggal di awal pertandingan, pasangan beda generasi ini mampu mengendalikan pertandingan.