Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ratu Bulu Tangkis Ratchanok Intanon dan Reaksi (Telat) Kita

2 Mei 2016   21:04 Diperbarui: 3 Mei 2016   12:56 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fitriani (Sumber gambar KOMPAS.com)

Perhelatan Badminton Asia Championship di Wuhan, Tiongkok yang baru saja usai, Minggu (01/02) kemarin, menambah kelam prestasi tunggal putri Indonesia khususnya. Sudah sejak lama, Merah Putih mendambakan penerus Susi Susanti atau Mia Audina.

Kini jangankan berharap, melihat prestasi para srikandi tepok bulu, hati kita serasa diiris-iris. Tak perlu memperpanjang waktu, sepanjang tahun ini saja, para tunggal putri kita tak bisa berbuat banyak. Sejak kualifikasi Piala Uber di awal tahun, di sejumlah turnamen level super series tunggal putri kita selalu kalah di babak-babak awal.

Di sektor ini Merah Putih benar-benar tak dianggap lagi. Hilang semua nama besar yang sudah dibangun bertahun-tahun lalu. Dan yang tersisa kini hanyalah kebesaran masa lalu, yang hanya bisa dikenang semata, tanpa pernah bisa diulangi dengan bangga.

Prestasi terbaik tunggal putri kita terjadi di India Open tahun 2012 silam melalui Lindaweni Fanetri, serta setahun kemudian merebut medali emas di SEA Games di Myanmar. Setelah itu? Tak pernah terjadi lagi.

Harus jujur, saat ini tak ada tunggal putri yang bisa diandalkan untuk bersaing di berbagai turnamen level super series. Performa dua tunggal terbaik Lindaweni Fentri dan Maria Febe Kusumastuti setali tiga uang dengan rangking dunia mereka saat ini.

Di sisi lain perkembangan negara tetangga yang dulu diremehkan kini telah jauh meninggalkan kita. Thailand khususnya. Saat ini Negeri Gajah Putih telah menjadi salah satu raksasa di sektor ini. Tiga tunggal putri mereka berada di lingkaran 20 besar dunia. Busanan Ongbumrungphan (rangking 20), Porntip Buranaprasertsuk (rangking 16), serta ratu bulu tangkis tunggal putri saat ini Ratchanok Intanon.

Wanita mungil setinggi 169 centimeter itu telah menggeser dominasi Tiongkok, Jepang, India dan Korea Selatan. Serta mendepak Carolina Marin dari singgasananya yang ditempati selama 13 pekan.

Prestasi wanita 21 tahun itu sangat mengagumkan. Mahkota tiga super series (India Open, Malaysia Open Super Series Premier dan Singapura Open) digenggam secara beruntun. Usai mengalahkan Li Xuerui di final Singapura Open, per 21 April, Intanon duduk di rangking satu.

Dengan jumlah poin 84.708, Intanon hanya unggul 478 poin dari jagoan Spanyol. Walau demikian dengan penampilannya yang gemilang, peluang untuk mempertahankan puncak dunia itu terbuka lebar.

ratchanok-57275e37999373c40967b7a5.jpg
ratchanok-57275e37999373c40967b7a5.jpg
Ratchanok Intanon (sumber gambar Juara.Net)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun