Hasil sejauh ini menunjukkan bahwa baik dari sisi teknis maupun kualitas Rio masih perlu dibenahi. MRT05 belum benar-benar lepas dari masalah. Sementara bagi Rio pencapaiannya baru sebatas melebihi rookieRenault Joylon Palmer. Dengan sesama rekan setim, Pascal Wehrleim, Rio masih kalah.
Jalan terus
Pesimisme yang berbaur dengan kekurangan di sejumlah sisi sama sekali tak menjadi alasan bagi Rio untuk menyerah. Boleh dikata, sejarah baru dimulai dan pertunjukkan harus terus dilanjutkan. The show must go on.
Di seri keempat ini, Rio akan kembali melintas di sirkuit yang pernah dilalui saat masih tampil di GP2 Series tahun lalu. Rio memiliki kenangan manis di sana.
Sempat memimpin balapan di sesi feature Race, Rio yang berbendera Campos Racing gagal juara karena safety car masuk lintasan. Alhasil posisinya pun menjadi milik pebalap Selandia Baru, Richie Stanaway.
"Seharusnya, itu menjadi kemenangan keempat saya (di GP 2 Series). Saya memimpin balapan di lap terakhir, tapi akhirnya saya harus puas finis di posisi kedua. Saya dikalahkan oleh safety car," kenang Rio seperti tertulis di Facebook resmi Manor Racing.
Kini Rio kembali ke lintasan sepanjang 5.848 km itu dengan tunggangan baru dan bersaing di kelas paling bergengsi. Jelas, tingkat persaingan sungguh jauh berbeda. Ia harus beradu dengan para jagoan dan peluangnya untuk menaklukkan sang pemimpin klasemen Nico Resberg atau Lewis Hamilton misalnya, hampir mustahil.
Publik Indonesia tentu tak menggantung harapan setinggi langit, seperti mengalahkan para unggulan itu. Kita mengharapkan Rio bisa tampil maksimal dan mampu meraih poin yang hingga kini masih menjadi target utama.
Sementara itu, jauh di Tanah Air, pemerintah dan pihak terkait belum juga lelah mencari sisa pembayaran. Bukan mustahil pintu-pintu donasi akan terbuka untuk membantu Rio. Sebab, seperti yang Rio katakan, bangsa Indonesia pun punya spirit yang sama, “Merah Putih selalu di hati…”.
Jalan terus Rio, selamat berjuang …
Berikut jadwal lengkap Formula 1 Rusia (sumber Kompas.com):