Selain jumlah, kebermanfaatannya pun patut diperbincangkan. Di Stasiun Jakarta Kota, kabin yang satu itu letaknya agak ke pojok, di depan peron jalur 11 dan 12. Kotak itu berbentuk persegi panjang dengan bagian atas sedikit membesar dan tanpa penutup. Ada dua daun pintu yang saling mengiris dan fleksibel untuk dibuka-tutup.
Entah mengapa setiap kali melewati tempat tersebut, ruang tersebut selalu kosong. Bisa jadi memang saat itu sedang tak ada ibu menyusui, bila ada pun sedang tak membutuhkannya. Aktivitas menyusui kadang tak bisa dijadwalkan secara pasti. Tak heran saat kereta melaju, aktivitas tersebut baru terlihat. Maka dengan segala cara, para ibu berusaha melayani kebutuhan sang anak sambil menjaga adat kesopanan, walau ada juga yang tak ambil pusing.
Apakah ini menjadi pertanda kabin tersebut tak terlalu diperlukan? Mungkin dalam situasi serba tergesa mengejar kereta kurang terasa manfaatnya, tetapi hemat saya pada intinya di ruang publik manapun fasilitas bagi orang-orang berkebutuhan khusus seperti ibu menyusui amat diperlukan. Di negara kita, ruang publik belum berpihak kepada mereka yang berkebutuhan khusus itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H