Sebenarnya City pun tak kalah kuat. Seperti Madrid, Manuel Pellegrini memiliki armada yang mumpuni. Seperti Madrid yang berambisi tinggi, City pun menaruh hasrat yang sama untuk mencari dan menempatkan setiap pemain terbaik di setiap posisi. City hampir tak pernah mau memiliki pemain ‘kelas dua’ di timnya.
Namun, memiliki pemain bintang berjibun pun tak banyak berarti bila tak padu. Justru semakin banyak matahari dalam tim, maka potensi disharmoni semakin kuat. Â
Walau kesan tersebut hampir tak terlihat di City, persoalan konsistensi mempertahankan kepaduan itu menjadi pertanyaan besar. Di pentas domestik, The Citizen gagal dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris akibat performa tak stabil. Sebelum musim domestik berakhir, City harus menyerah kalah, gagal bersaing dengan Leicester City dan Tottenham Hotspur.
City mendapat tantangan tambahan dengan absennya Yaya Toure. Gelandang tangguh Pantai Gading ini mengalami masalah otot dalam pertandingan menghadapi Stoke City akhir pekan lalu. Ketakhadiran Toure tentu akan mempengaruhi keseimbangan di lini tengah.
Namun City masih memiliki dua gelandang tangguh Fernandinho dan Fernando yang bermain baik saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di babak delapan besar. Duo Brasil itu sangat disiplin dan defensif.
Performa serupa amat diharapkan untuk mengisi celah yang ditinggalkan Toure, demi membendung laju para pemain Madrid. Ditambah lagi, di jantung pertahanan, Kompany sudah bisa tampil fit setelah diistirahatkan di laga kontra Stoke.
Dalam urusan menyerang, selain Sergio Aguero, masih ada bintang yang siap bersinar: Kevin de Bruyne. Pemain Belgia ini siap mempertahankan performa puncak seperti saat menggulung PSG.
Dalam formasi terbaik tanpa Toure, City tentu mengejar kemenangan. Laga kandang menjadi momentum untuk menabung angka, mengingat di leg kedua, mereka akan mensambangi Santiago Bernabeu. Di sarang sang raksasa itu, tekanan yang dihadapi City akan jauh lebih besar.
Pertandingan dini hari nanti City tak akan sendirian. Di luar lapangan fans Manchester Biru akan siap memberikan dukungan. Mereka akan membirukan Etihad Stadium sekaligus menyemburkan energi tambahan.
Bagi para pemain City atraksi, terutama suara fans menjadi modal penting. Berbeda dengan pandangan sinis komentator BT Sport Rio Ferdinand yang menganggap suara tersebut sebagai gangguan. Mantan bek Manchester United itu sempat mengeluhkan suara dan nyanyian saat City menghadapi PSG. Ia beranggapan fans City seharunya 'tidak bernyanyi sampai menit ke-76'.