Pemanasan
Seperti sudah disinggung di atas, Kejuaraan Asia ini memang menjadi kesempatan terakhir bagi para pebulutangkis untuk mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade. Namun kejuaraan level grand prix gold ini memberi arti penting bagi pebulutangkis muda lainnya.
Selain menjadi kesempatan untuk menambah pengalaman dan jam terbang, bagi para pemain muda Indonesia, kesempatan ini menjadi ajang pemanasan sebelum tampil di putaran final Piala Thomas dan Uber di Kunshan, Jiangsu, Tiongkok, pada 15 hingga 22 Mei.
Seperti babak kualifikasi turnamen beregu tersebut di India awal tahun ini, Indonesia kini sudah mengandalkan para pemain muda, terutama di sektor tunggal putra. Selain Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Tommy Sugiarto, Lindaweni Fanetri dan Mari Febe, skuad Indonesia dihuni para pemain masa depan.
Dan di Kejuaraan Asia kali ini, selain para andalan sekaligus senior, dari 20 wakil yang diutus, sisanya adalah para pemain muda. Karena itu, Kejuaraan Asia tahun ini menjadi momentum pas untuk memantapkan persiapan jelang tampil di Piala Thomas dan Uber, serta turnamen-turnamen berikutnya.
Di Kejuaraan Asia tahun lalu, Indonesia hanya mampu membawa pulang satu gelar dari sektor ganda campuran melalui Tontowi/Liliyana. Di partai final, Owi/Butet menyisihkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah asal Hong Kong dengan skor 21-16 dan 21-15.
Sementara Hendra /Ahsan hanya puas menjadi finalis setelah  ditekuk andalan Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeo Seong, Korea usai melewatkan pertarungan sengit tiga set, 21-18, 22-24 dan 19-21.
Apakah kali ini Owi/Butet mampu mempertahankan gelar dan Hendra/Ahsan sukses ke podium tertinggi? Atau aka nada kejutan lainnya? Kita tunggu saja…
Berikut 20 wakil Indonesia di Kejuaraan Badminton Asia 2016:
Tunggal Putra: Tommy Sugiarto, Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie
Tunggal Putri: Linda Wenifanetri, Maria Febe Kusumastuti, Hanna Ramadini, Fitriani