Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tenis Kusayang, Tenis Indonesia-ku Malang

18 April 2016   20:52 Diperbarui: 19 April 2016   08:02 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan negara tetangga yang sudah meninggalkan Indonesia diakui juga oleh Yayuk. “Terus terang saya pas dengar kabar itu, hati saya patah sepanjang sejarah kita kalah dari Singapura. Bukan tidak mau menerima Singapura bermain lebih bagus, tapi ada apa ini? Kesalahan siapa ini? Itu yang lebih saya pikirkan, pemain dan pelatih hanyalah prajurit dan juga korban akan ketidakbecusan dan ketidakmampuan para pengurusnya,” ungkap Yayuk usai Indonesia dibekuk Singapura 1-2.

Tak hanya di ajang beregu itu, aroma kemunduran sudah tercium di arena SEA Games dalam beberapa tahun terakhir. Alih-alih meraih medali, Indonesia tak lebih dari penggembira (Kompas.com).

Maka, sampai kapan keterpurukan ini dipelihara? Siapa yang harus mengambil tanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan tenis Indonesia?

Apa perlu seperti kata penyanyi Ebiet G.Ade, kita bertanya kepada ‘rumput yang bergoyang’?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun