Madrid benar-benar di tebing waktu, kembali ke tiga dekade silam atau bertahan dengan sejarah buruk belakangan ini.
Di ambang sejarah
Seperti Wolfsburg, Manchester City dan PSG pun diambang sejarah. Menjamu klub kaya raya Prancis, PSG, The Citizen hanya butuh hasil imbang tanpa gol, hasil seri 1-1 untuk lolos ke empat besar.
Armada Manuel Pellegrini tentu sangat berhasrat untuk menciptakan sejarah baru itu. Hasil imbang 2-2 di Parc des Princes pekan lalu menjadi modal berharga untuk leg kedua ini. Hasil tersebut menjadi cermin bahwa Manchester Biru pun memiliki peluang dan kans tampil di empat besar.
Apakah City hanya perlu bermain aman untuk lolos? Di satu sisi peluang tersebut terbuka lebar. Namun di sisi lain, strategi tersebut berpeluang melemahkan semangat dan pada gilirannya akan menjadi bumerang mengingat tim tamu akan tampil gila-gilaan untuk mengejar kemenangan.
"Saya pikir aspek yang paling penting dari tim ini yakni selalu mencetak gol. Kami bekerja di sini selama tiga tahun dan saya selalu memiliki jawaban yang sama. Kami adalah tim yang dipersiapkan untuk mencetak gol. Jika kita mempersiapkan diri untuk bermain 0-0 saya pikir kami kalah,”aku Pellegrini dikutip dari BBC.com.
PSG dipastikan kehilangan dua amunisi, bek David Luiz dan gelandang serang Blaise Matuidi. Ditambah lagi Javier Pastore, Kevin Trapp dan Marco Veratti dalam kondisi meragukan. Situasi ini tentu kurang menguntungkan Les Parisien. Namun Laurent Blanc tetap memiliki segudang senjata untuk bertempur.
Di lini serang bomber Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani siap dikerahkan. Plus gelandang cerdik Angel Di Maria. Sumber daya permainan ofensif PSG lebih dari cukup untuk mengobrak-abrik barisan pertahanan tuan rumah.
Absennya Vincent Kompany tentu menjadi pukulan bagi City. Pemain Belgia itu tak hanya menjadi sosok pemimpin dan penyemangat di lapangan. Ia juga pelindung dan tembok kokoh di barisan pertahanan. Bersama Kompany, City hanya kalah tiga kali sepanjang musim ini. Kebobolan di pertandingan kontra Juventus yang berakhir dengan kekalahan 1-2 pada September lalu terjadi tak lama setelah ia diganti. Namun cedera betis yang dialami sejak menghadapi Dynamo Kiev pada bulan Maret lalu, memaksa pemain 30 tahun itu menepi.
Selain Kompany, Manuell Pellegrini juga dibuat pusing dengan kondisi Nicolas Otamendi. Bek internasional Argentina itu sedang dalam proses pemulihan pasca cedera pergelangan kaki yang dialami pada akhir pekan lalu. Ia pun diharapkan fit untuk mengisi celah yang ditinggalkan Kompany. Terlebih bersama Eliaquim Mangala, mereka harus mengawasi pergerakan raksasa PSG, Ibrahimovic.
"Kami selalu berbicara, melihat dan bekerja dengan semua pemain. Mungkin mereka membuat beberapa kesalahan di pertandingan terakhir melawan PSG tapi saya percaya mereka akan bermain di level yang bisa mereka lakukan,"ungkap Pellegrini dikutip dari BBC.com.