Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Membanggakan, Praveen/Debby Juara All England 2016

14 Maret 2016   01:30 Diperbarui: 14 Maret 2016   02:50 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Praveen/Debby, luar biasa. Selamat Juara All England! Saya dan seluruah rakyat Indonesia sangat bangga."

Demikian kicauan Presiden Joko Widodo di jejaring twitter resminya tak lama setelah Praveen Jordan/Debby Susanto naik podium juara ganda campuran All England 2016. Ya, pasangan muda ini menjadi satu-satunya wakil Indonesi yang sukses mengibaran Merah Putih di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, Minggu (13/03).

Keduanya  sukses menjadi kampiun setelah menumbangkan unggulan enam asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.Walau kurang diunggulkan, pasangan rangking delapan dunia ini tampil cemerlang dan mengunci kemenangan dua set langsung 21-12 dan 21-17.

Hasil gemilang ini tak lepas dari performa keduanya yang terus menanjak. Meski enam kali kalah dalam sembilan pertemuan menghadapi Joachim/Christinna, Praveen/Debby tampil begitu percaya diri. Pertahanan yang kokoh, agresivitas yang tinggi dan kelihaian mengatur ritme permainan membuat keduanya sukses meraih poin demi poin. Dalam semangat pantang menyerah, penuh totalitas, mereka tak alpa menjadikan laga tersebut sebagai sebuah hiburan untuk dinikmati.

“Dari awal kami bilang ke diri kami, pokoknya kami harus main enjoy aja. Jangan anggap main di final. Main seperti babak-babak kemarin, enjoy dan keluarkan semua kemampuan,” ungkap Praveen dikutip dari badmintonindonesia.org

Itulah kunci yang sudah mereka genggam tidak hanya saat di partai final saja. Bahkan hal itu sudah terlihat di babak-babak sebelumnya terutama sejak babak perempat final. Kemenangan atas unggulan tiga asal Tiongkok Liu Cheng/Bao Yixin dua set langsung, 21-14 dan 23-21 di babak perempat final membangkitkan optimisme Praveen/Debby.Dalam semangat yang sama mereka sukses menjungkalkan unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei yang tak pernah mereka kalahkan selama ini. Zhang/Zhao pun harus bertekuk lutut, kalah dua set langsung, 21-19 dan 21-16.

 “Kami bersyukur kepada Tuhan dan bangga sekali rasanya. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bisa menang di All England merupakan suatu kebanggaan buat kami. Terima kasih buat Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang juga mendukung kami, Pak Gita Wirjawan, segenap keluarga besar PP PBSI, orangtua, keluarga dan semua supporter Indonesia,” ungkap Debby sambal menahan haru.

“Gelar ini juga kami persembahkan untuk keluarga di ganda campuran, Kak Richard, Kak Nova dan Koh Enroe, pelatih-pelatih kami,”lanjut Debby. 

Berkat kemenangan di level super series premier ini maka Praveen/Debby berhak mendapatkan 11 ribu poin, cukup untuk menaikkan rangking dunia BWF mereka satu tingkat lebih tinggi sekaligus menempatkan keduanya di urutan keenam dalam daftar peringkat menuju Olimpiade Rio de Janeiro.

Jepang dominan

Pencapaian Indonesia di kejuaraan tertua di dunia kali ini lebih baik dari tahun lalu. Kala itu satu-satunya wakil di partai final, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyerah di tangan Zhang Nan/Zhao Yunlei. Kekalahan itu tak hanya menguburkan harapan Owi/Butet untuk mengukir quattrick atau empat kali juara. Kontingen Indonesia pun pulang tanpa gelar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun