Praveen/Debby masih harus menapaki satu tangga lagi bila ingin mengikuti jejak Owi/Butet dua tahun silam. Joachim Fiescher Neilsen/Christinna Pedersen menjadi lawan pasangan nomor delapan dunia itu di partai final, Minggu (13/03). Unggulan lima ini melangkah ke final setelah menyingkirkan wakil tuan rumah yang ‘membunuh’ Owi/Butet di perempat final, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Kedua pasangan sudah sembilan kali bertemu. Rekor head to head lebih berpihak pada wakil Denmark dengan mengantongi enam kemenangan. Namun Praveen/Debby memiliki modal bagus jelang pertandingan menghadapi peringkat enam dunia itu. Keduanya hanya perlu mempertahankan performa, minimal seperti saat pertemuan terakhir di babak perempat final Dubai World Superseries Finals 2015. Saat itu, Praveen/Debby menang 21-8 dan 21-18.
Kemenangan di partai final ini akan memberikan banyak arti bagi Praveen/Debby. Â Selain menjaga nama Merah Putih di ajang All England setelah tahun lalu gagal membawa pulang satu gelar pun, tambahan 11.000 poin akan menaikkan mereka ke peringkat tujuh dunia, menggeser duo Adcock. Tak hanya itu, Praveen/Debby pun akan menempati posisi enam di peringkat menuju Olimpiade Rio, mengambil tempat Xu Chen/Ma Jin asal Tiongkok.
Apakah Praveen/Debby mampu meraih mahkota All England edisi ke-115 ini?
Juara baru
Final All England kali ini dipastikan akan melahirkan juara baru. Hampir di semua sektor para juara bertahan gagal mempertahanan gelar. Jepang menjadi negara yang cukup menonjol kali ini, bersaing dengan Tingkok. Negeri Sakura memiliki tiga wakil di final masing-masing satu utusan di sektor tunggal putri, ganda putra dan ganda putri.
Juara bertahan tunggal putra Chen Long lebih dulu kandas di babak awal. Namun di sektor ini Tiongkok dipastikan membawa pulang gelar, antara pemain gaek Lin Dan atau Tian Houwei.
Ratu bulutangkis saat ini Carolina Marin pun gagal membawa pulang gelar ke Spanyol. Marin dijegal wakil Jepang Nozomi Okuhara setelah berjuang seam 1 jam 12 menit dengan skor 11-21, 21-16 dan 21-14. Okuhara akan memperebutkan gelar tungal putri dengan pemain Tiongkok Wang Shixian.
Bila tahun lalu Mathias Boe/Carsten Mogensen menjadi yang terbaik di sektor ganda putra maka kali ini predikat itu akan jatuh kepada Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang) atau wakil Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.
Setidaknya hanya ada satu pemain yang berpeluang mempertahankan gelar yakni Tang Yuanting. Tahun lalu Tang berpasangan dengan Bao Yoxin. Kali ini ia menjadi tandem Yu Yang. Keduanya akan menghadapi wakil Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang sukses menumbangkan unggulan pertama, pasangan kembar asal Tiongkok Luo Ying/Luo Yu, 21-12, 21-9 dalam 45 menit.
Jadwal dan Statistik partai final All England 2016 (sumber tournamentsoftware.com):