Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

All England 2016: Greysia/Nitya dan Jonatan Christie Dipulangkan Wakil Jepang

10 Maret 2016   05:27 Diperbarui: 10 Maret 2016   06:49 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pil pahit sudah harus ditelan ganda putri terbaik Indonesia Greysia Polii/NItya Krishinda Maheswari di babak pertama All England 2016. Alih-alih memenuhi target final, apalagi juara, pasangan nomor dua dunia ini malah pulang lebih awal.

Greysia/Nitya tak mampu melewati hadangan wakil Jepang Naoko Fukuman/Kurumi Yonao. Bermain antiklimaks membuat lawannya berhasil memenangkan pertempuran selama 70 menit dengan skor akhir 18-21 dan 21-23.

“Mereka kali ini main lebih baik dari kami. Pertahanan mereka kali ini lebih kompak. Jarang buat mati sendiri dan susah untuk dimatiin,” ungkap Greysia dan Nitya dikutip dari badmintonindonesia.org.

Kekalahan ini amat mengejutkan. Di atas kertas Greysia/Nitya lebih diunggulkan. Ditambah lagi dalam empat pertemuan sebelumnya, Greysia/Nitya tak pernah kalah. Pertemuan terakhir di Japan Open 2015, Greysia/Nitya menang 16-21, 21-12 dan 21-11.

“Di lapangan seharusnya kami bisa mengolah bola, nggak buru-buru pengen cepet matiin. Karena dari mereka juga sebenarnya untuk matiin kami nggak gampang, untuk balik serang juga mereka kesulitan. Untuk selanjutnya kami tidak boleh buru-buru untuk matiin lawan,” sesal Nitya. 

Hasil ini menjadi catatan buruk bagi pasangan andalan Indonesia ini bila dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Tahun lalu Greysia/Nitya sukses melangkah hingga ke babak perempat final sebelum dihentikan wakil Tiongkok Tang Jinhua/Zhong Qiaxin. Itu pu melalui pertandingan sengit tiga set 19-21, 21-13 dan 11-21.

Dengan demikian prestasi Greysia/Nitia jauh lebih buruk ketimbang Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi yang memastikan posisinya di babak dua. Anggia/Ketut melaju setelah menyingkirkan wakil Bulgaria Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, 21-23, 21-18 dan 21-15.

Momota tangguh

Setali tiga uang dengan Greysia/Nitya, Jonatan Chrstie pun gagal di tangan wakil Jepang. Tunggal putra masa depan itu belum mampu melewati hadangan unggulan keempat Kento Momota. Pebulutangkis 18 tahun itu sempat membuka peluang dengan unggul di game pertama, 21-19. Namun dua set berikutnya Jonatan balik tertinggal 18-21 dan 13-21.

“Saya akui untuk pertandingan kelas super series, masih banyak yang harus saya tingkatkan. Dari segi fisik, stamina maupun teknik. Sayang di game kedua saya kurang berani berspekulasi, padahal sudah sempat unggul. Saya banyak hati-hati di game kedua,” aku Jojo, sapaa akrab Jonatan.

Walau kalah setidaknya Jonatan sudah mulai merasakan atmosfer superseries premier, apalagi di debutnya kali ini ia berhasil merangkak dari babak kualifiksi. Sedikit banyak pengalaman sudah bisa dipetik Jonatan.

“Momota pintar di lapangan. Dia pintar membaca pukulan lawan, penempatannya bagus, sama serangannya juga tau kapan harus colong atau harus sabar dulu,” lanjut Jonatan terkait keunggulan tunggal nomor tiga dunia itu.

Linda lolos

Tunggal putri Lindaweni Fanetri berhasil lolos ke babak dua usai menggebuk pemain Malaysia, Tee Jing Yi. Linda menang dua game langsung dengan 21-11 dan 21-18. 

“Game pertama saya banyak ngeladenin dia di lapangan, karena sudah sering ketemu. Kalau ada kesempatan baru saya colong. Dia juga banyak mati sendiri,” tutur Linda.

“Game kedua sempat ketinggalan, karena dia banyak nyerang. Bolanya dalam-dalam, di pinggir-pinggir. Sementara sayanya banyak mati sendiri, out sendiri. Saya sempat kebawa main cepat. Padahal kan harusnya di lariin dulu,” tambah Linda.

Kemenangan ini membuat Linda sementara ini unggul head to head atas Tee menjadi 3-2. Pertemuan terakhir mereka di Chinese Taipei Open 2012. Saat itu Linda menang 21-17, 18-21 dan 21-9.  Di babak dua, Linda akan bertemu wakil Jepang Nozomi Okuhara, Jepang. Catatan pertemuan keduanya sementara ini sama kuat, 2-2.

Perang saudara

Dua pasang ganda campuran akan melakoni perangan saudara di babak kedua. Pasangan muda Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja akan menantang seniornya sendiri, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.  

Edi/Goria dan Owi/Butet melangkah ke babak kedua usai mengalahkan wakil Tiwan. Edi/Gloria menumbangkan Liao Min Chun/Chen Hsiao Huan, 14-21, 21-17 dan 21-15. Sementara Owi/Butet menghempaskan Lee Yang/Chen Hsieh Pei dengan skor 21-15 dan 21-16dalam waktu 30 menit.

“Saya sendiri ingin mengeluarkan kemampuan terbaik saya besok, karena lawan pemain senior. Saya mau di All England ini jadi momentum yang baik buat saya dan Gloria untuk kembali berprestasi semaksimal mungkin,” ungkap Edi mengomentari pertandingan menghadapi seniornya. 

Tiket babak kedua juga digenggam ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto. Usai menumbangkan Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo asal Singapura, Praveen/Debby akan menantang wakil Jepang  Kenta Kazuno/Ayane Kurihara, Jepang. 

Sayang satu ganda campuran lainnya harus gugur lebih awal. Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti menyerah di tangan pasangan terbaik Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, dengan skor 22-24 dan 12-21. 

Hendra/Ahsan atasi tekanan

Ganda putra terbaik Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil mengatasi tekanan di babak pertama. Sempat tertinggal dari wakil Denmark Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di set pertama, pasangan nomor dua dunia itu berhasil mengunci dua set berikutnya. Laga pun berahir 20-22 21-16 21-13

Tiket babak dua juga diraih Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Ganda putra masa depan Indonesia  sukses menyingkirkan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin asal Taiwan dengan skor 24-22 dan 21-13.

Sementara itu hasil berbeda diperoleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Keduanya masih belum mampu meladeni permainan unggulan tiga asal Tiongkok Fu Haifeng/Zhang Nan. Walau kalah mereka telah menampilkan permainan terbaik dan sempat memaksa   Fu/Zhang harus bermain tiga set sebelum menyerah 21-14 19-21 21-17.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun