Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ia Datang, Ia Melihat, Ia Merusak Segalanya (Tentang Messi, Flamini dan Cech)

24 Februari 2016   19:31 Diperbarui: 24 Februari 2016   19:58 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak hanya Flamini yang jadi sasaran kritik. Nama Peter Cech pun ramai diberitakan. Catatan superior mantan pemain Chelsea itu ketika berhadapan dengan Messi luluh lantah. Sempat digdaya hingga separuh laga, membuat Luis Suarez dan Neymar Jr pun mati kutu, berubah seketika di menit ke-71.

Berawal dari umpan kepala Pique kepada Iniesta, dilanjutkan dengan passing kepada Neymar, lantas memberi bola pada Suarez, dan kembali lagi ke Neymar. Masuk ke kotak penalti, Neymar memberi umpan manis melewati dua pemain belakang Arsenal. Sempat menahan bola, Messi pun melepaskan tendangan keras yang merobek gawang Cech. Proses itu terjadi begitu cepat, tak kurang dari 14 detik.

Dalam waktu 20 menit, Messi dua kali memaksa kiper jangkung itu memungut bola dari dalam gawangnya. Rekor negatif Messi atas Cech berakhir. Bagi Cech, kehadiran Messi benar-benar merusak segalanya.

Dampak kekalahan itu pun menjadi panjang. Tim Gudang Peluru harus bekerja ekstra keras di leg kedua yang akan dihelat di markas sang juara bertahan bulan depan. Bila tidak, maka catatan buruk di lima musim terakhir akan berlanjut. Artinya, dalam enam musim terakhir prestasi terbaik Arsenal hanya sampai di babak 16 besar.

Barcelona, ​​AC Milan, Bayern Muenchen dan Monaco berturut-turut mengakhiri perjalanan The Gunners ke babak delapan besar.

Menariknya, pola kekalahan Arsenal hampir sama di lima musim terakhir. Entah mengapa, tim London Utara itu selalu kalah di delapan besar dengan dua gol atau lebih. Mereka kalah 1-3 dari Barcelona di laga tandang (2010/2011), kalah 0-4 dari Milan di laga tandang (2011/2012),  kalah 1-3 dari Muenchen di laga kandang (2012/2013), kalah 0-2 di laga kandang dari Muenchen (2013/2014) dan kalah 1-3 dari AS Monaco di leg pertama (2014/2015). Kini, 0-2 atas Barcelona.

Bila musim ini Arsenal belum bisa move one ke babak perempat final, maka kutukan babak 16 besar benar-benar melekat padanya. Lantas siapa yang harus disalahkan dari pertandingan kali ini?

Fans Arsenal menilai Flamini salah satunya. Bagi Flamini dan Cech, mungkin Messi-lah penyebabnya. La Pulga atau Si Kutu itu membuat tidur malam Arsenal tak nyenyak. Messi datang, Messi melihat, Messi merusak segala mimpi indah The Gunners.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun