Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Angin Segar Regenerasi Bulu Tangkis Putra Indonesia Berhembus dari India

22 Februari 2016   07:28 Diperbarui: 22 Februari 2016   07:41 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anthony Ginting (gambar dari badmintonindonesia.org)"]

[/caption]

Turun sebagai tunggal kedua Anthony Ginting harus menghadapi Sho Sasaki. Secara peringkat wakil Jepang itu lebih unggul. Pengalaman apalagi, mengingat usia Sho sudah 33 tahun. Baru berusia 19 tahun Anthony menunjukkan kematangan dan mental baja.

Set pertama Anthony bermain agresif dan tak memberikan peluang kepada Sho untuk mengembangkan permainan. Anthony hanya memberikan tujuh poin kepada Sho di set pertama.

Tanpa mengubah strategi dipadu sedikit kombinasi permainan net, Anthony berhasil meredam permainan Sho untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 21-7 dan 21-16.

Kredit patut diberikan kepada remaja kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini. Tercatat selama berlaga di India, Anthony tak pernah kalah selama membela Indonesia di babak kualifikasi ini.

Pebulutangkis kelahiran 20 Oktober benar-benar menunjukkan mental baja saat menghadapi pebulutangkis senior dengan peringkat di atasnya. Sho Sasaki adalah korban terakhir setelah sebelumnya Ajay Jayaram di babak semifinal.

Secara peringkat Ajay lebih baik dari Anthony, ditambah lagi dukungan penuh tuan rumah yang membuat posisi Ajay semakin menguat. Namun catatan statistik dan  faktor tuan rumah tak berlaku di hadapan Anthony. Sorakan penonton tak membuyarkan konsentrasi Anthony. Permainan reli dipadu kombinasi pukulan drive dan lob, serta smash menyilang membuat Ajay mati kutu. Tak mau terkesan bermain monoton, sesekali Anthony menghadiahi Ajay dengan penempatan bola tipis di depan net.

Hal serupa ditunjukkan Anthony di babak perempat final saat menghadapi Hsu Jen Hao berperingkat 23 dunia dan tunggal Hongkong yang berada di rangking 16 dunia, Angus NG Ka Long.

Penampilan ciamik Anthony mendapat sanjungan dari juara dua kali All England yang digelari Si Smash 100 Watt, Hariyanto Arbi.

“Penampilan Anthony memang luar biasa. Pemain muda seperti dia tidak boleh takut menghadapi lawanyang lebih senior atau lebih tinggi peringkatnya. Artinya kalaupun kalah, ya wajar, tetapi kalau menang, akan makin meningkatkan rasa percaya diri,”tandas pria yang empat kali menjuarai Piala Thomas tahun 1994, 1996, 1998 dan 2000 itu dikutip dari Kompas, 21 Februari 2016.

Berikut perjalanan tak terkalahkan Anthony selama babak kualifikasi Piala Thomas (sumber gambar @BadmintonINDO):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun