Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Rossi, Marquez, Pedrosa, dan MotoGP Indonesia 2017

13 Februari 2016   14:48 Diperbarui: 13 Februari 2016   16:33 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan bisnis itu menemui pembenaran dan penegasan dengan tingginya ketertarikan masyarakat Indonesia pada ajang balap elit itu. Dengan tanpa harus melakukan pendataan secara rinci, secara kasat mata bisa saja disebut bahwa fans MotoGP di Indonesia tak sedikit jumlahnya, bahkan tak kalah banyaknya dengan penggemar klub-klub sepakbola top Eropa. Setiap musim balapan tiba, MotoGP menjadi salah satu tontonan yang ditunggu dan tak sedikit dari antara kita memilih terbang ke Malaysia atau Jepang untuk menyaksikan idolanya bertanding. Meski faktor ketokohan pembalap masuk hitungan, secara umum, animo masyarakat Indonesia pada MotoGP patut diperhitungkan.

Tak heran bila sejumlah pembalap favorit akhirnya didatangkan oleh pihak produsen ke tanah air. Selain untuk tujuan bisnis, mereka datang untuk menyapa para penggemarnya. Bulan Januari kemarin, Velentino Rossi mensambangi Bali. Pembalap kawakan yang pernah merasakan aspal Sentul pada 1996 dan 1997 itu menyambut baik rencana Indonesia menggelar MotoGP dan mengamini banyaknya penggemar MotoGP di tanah air.

Setelah pembalap Movistar Yamaha, kini giliran Repsol Honda mendatangkan jagoannya. Mantan Juara Dunia 2014, Marc Marquez kembali hadir di Indonesia untuk ketiga kalinya setelah pada akhir 2014 dan awal 2015 lalu.

Tak sendirian, Marquez ditemani tandemnya Dani Pedrosa untuk menjawab kerinduan penggemarnya di tanah air. Saat ini keduanya sudah berada di tanah air dan akan melakukan serangkaian kegiatan di antaranya meluncurkan motor terbaru Honda CBR dan meet and greet dengan para penggemarnya.

[caption caption="Valentino Rossi (Foto: detikSport/Doni Wahyudi)"]

[/caption]

Timbal balik

Memang ada harga dan pengorbanan besar yang harus dikeluarkan Indonesia untuk menyelenggarakan MotoGP. Bahkan sejumlah pihak, termasuk Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani meminta agar rencana tersebut dikaji kembali, terutama dari sisi urgensi.

Tentu benar yang dikatakan Puan, perlu kajian dengan asas kemanfaatan. Namun patut dikedepankan potensi keuntungan yang bakal dipetik di masa mendatang. Ada manfaat timbal balik yang bisa diperoleh Indonesia bila menjadi tuan rumah.

Sebagaimana tertuang dalam company profile MotoGP 2015 dari Dorna Sport ada sejumlah manfaat yang bisa diperoleh tuan rumah: pertama, sebagai alat untuk mencapai pasar internasional, mengingat digelar di belasan negara di empat benua dan berlangsung selama sembilan bulan.

Meski digelar hanya sekali dalam setahun, MotoGP berlangsung selama sembilan bulan sehingga ekspos kepada setiap tuan rumah akan berlangsung sepanjang musim.

Kedua, MotoGP menjadi ‘mata dan telinga’ ke dunia internasional, mengingat dalam setiap gelaran menggunakan lebih dari 100 kamera dan didistribusikan ke 65 stasiun televisi di seluruh dunia. Belum lagi para jurnalis dan media yang melakukan peliputan langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun