Bila hingga awal Februari belum ada kepastian dari ketiga sponsor itu maka jangan harap akan ada nama Persipura di Piala Gubernur Kaltim dan Indonesia Super Competition. Â Mungkin yang tersisa hanya nama-nama mantan pemain Mutiara Hitam yang berseliweran di mana-mana.
Situasi ini amat miris. Sebuah ironi di tengah kekayaan sumber daya alam dan bakat olah bola Papua yang luar biasa. Namun apa daya, iklim sepakbola kita benar-benar gersang, paceklik kepemimpinan dan sangat sangat sepi investasi. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!