Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

[SuDuk) Kompasiana (Berhadiah), Mana Hadiahku?

26 Januari 2016   23:03 Diperbarui: 15 Juli 2016   10:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul di atas tampak terlalu menyederhanakan Kompasiana dengan urusan hadiah semata. Namun bukan tanpa alasan saya memilih judul tersebut. Di satu sisi, Kompasiana menjadi sebuah medium yang sudah menarik perhatian publik luas dengan segala keterbukaan dan daya tariknya. Salah satunya ya dengan sajian 'kompetisi' bagi setiap Kompasianer untuk memberikan sajian menarik, aktual, hangat, mendalam, berkesan dan lain-lain.

Makin hari dengan makin bertambahnya anggota membuat kita secara tidak langsung berlomba-lomba untuk mengeluarkan perbendaharaan pengetahuan, informasi, hiburan dan berbagai sajian lainnya. Makin hari dengan bertambahnya 'masalah' di sekitar membuat kita tergoda untuk mengasah daya kritis, mempertajam pisau analisis, dan menempa kepekaan rasa dan olah kata.

Dalam ruang lapang ini kita saling berkomunikasi, berbagi, dan berjejaring dengan berbagai cara dan bentuk, entah secara halus maupun kasar, baik secara tersembunyi maupun kasat mata. Semuanya terjadi karena dan dengan Kompasiana. 

Namun tak bisa dielak, di sisi lain, Kompasiana menghadirkan ruang lapang untuk berkompetisi, menyediakan kesempatan seluas-luasnya untuk berkreasi lewat aneka perlombaan dan event yang datang silih berganti. Sejak pertama kali bergabung pada 29 Juni 2015 lalu, hampir tak terhitung berapa banyak lomba dan event yang sudah ditawarkan. Beberapa dari antaranya terlalu 'seksi' untuk dilewatkan begitu saja. Akhirnya saya pun turut terlibat dan ambil bagian meski hampir sebagian besar tak masuk nominasi.

Terlalu naïf juga jika saya bergabung di komunitas ini dengan dan hanya atas dasar hadiah dan kompetisi. Buktinya hingga kini saya sudah menelurkan 220 tulisan. Jumlah yang sedikit bila dibandingkan para senior lainnya yang sudah menelurkan ribuan tulisan. Namun juga menjadi angka yang lumayan bila dibandingkan dengan periode kepenulisan saya sebelumnya.

Lantas, apa yang membuat saya tertarik untuk bergabung dengan Kompasiana?

Ada banyak alasan. Salah satu yang paling mendasar adalah kesempatan untuk mengembangkan diri terutama dalam dunia tulis menulis. Sebelum menjadi anggota aktif, saya hanyalah pembaca senyap Kompasiana. Saya menatap ruang indah nan luas ini dari jauh. Sepintas lalu.

Namun lambat laun saya merasa bahwa inilah ruang yang tepat untuk kembali ke diri sendiri, mendapati kembali dunia yang pernah saya geluti. Setidaknya menghidupkan kembali gairah menulis yang sempat padam. Maka sejak tanggal 29 Juni itu saya memutuskan untuk mulai menulis…berbagi..berkomuniasi..berjejaring hingga kini..

Meski belum lama bergabung, dengan perbendaharaan kemampuan ala kadarnya, saya memberanikan diri untuk berelasi dan berjejaring, sisi positif lain yang disediakan Kompasiana yang sayang untuk diabaikan. Sehingga dalam rentang waktu seumur jagung ini saya sudah mendapatkan banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya. Itulah indahnya dunia ini, Kompasiana.. 

Mana hadiahku?

Meski ketertarikan saya gabung Kompasiana terutama bukan karena hadiah dan kompetisi namun saya merasa perlu untuk mengajukan pertanyaan itu. Terhitung sudah dua kali saya mendapat apresiasi. Apresiasi pertama dalam bentuk voucher senilai Rp500.000. Angka yang lumayan untuk mendapatkan beberapa buku yang sudah saya incar sejak lama. Hadiah tersebut akhirnya sampai juga ke tangan saya meski harus 'berteriak' terlebih dulu. Entah mengapa harus sampai seperti itu...namun tak apa karena akhirnya datang juga meski harus melalui ujian kesabaran.

Apresiasi kedua, ini yang masih saya nanti hingga kini. Tak seberapa 'wah'  memang, tetapi saya sangat menantikannya dengan rindu untuk apa yang sudah dijanjikan. 

Namun bagi saya apresiasi itu soal kedua. Ia akan datang dengan sendirinya, pada waktunya. Yang terpenting dan utama adalah tetap berkanjang memanfaatkan ruang lapang maha luas ini dan tetap setia memelihara 'api' semangat hingga pada waktunya saya akan mendapatkan apa yang sejati, yang jauh lebih berharga dan bermakna. 

Terima kasih Kompasiana....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun