Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lakon Drama(tis) Jandia Eka Putra dan John Terry di Akhir Pekan

17 Januari 2016   09:16 Diperbarui: 17 Januari 2016   09:16 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agregat sudah sama kuat. Pertandingan pun berlanjut ke drama tendangan penalti. Pada titik ini kredit diberikan kepada Jandia Eka Putra. Dalam drama untung-untungan ini, Jandia sukses menggagalkan penendang keempat Pesut Etam, jajang Mulyana. Kecemerlangannya itu dilengkapi oleh suksesnya eksekusi Novan Setyo Sasongko untuk memastikan kemenangan Semen Padang. Satu tiket final pun digenggam.

[caption caption="Jandia Eka Putra di antara para pemain Semen Padang (gambar goal.com)"]

[/caption]

Drama Terry

Bila Jandia Eka Putra tampil apik di benteng terakhir, John Terry pun tak kalah heroik mengawal lini pertahanan Chelse saat menjamu Everton di Stamford Bridge, Sabtu (16/01) malam WIB. Sang kapten yang sempat mengalami penurunan performa di masa Jose Mourinho kembali mendapat kepercayaan setelah Guus Hiddink berada di kursi pelatih.

Tak mau sia-siakan kepercayaan, seraya memaklumkan dirinya masih bertenaga meski tak muda lagi, Terry tampil habis-habisan. Setidaknya ia berhasil menjalankan tugas dengan baik di separuh laga. Turut andil menghindari gawangnya dari kebobolan.

Laga imbang tanpa gol di babak pertama berbanding terbalik di babak kedua. Demikianpun penampilan Terry. Menit ke-50 Terry melakukan blunder. Salah mengantisipasi crossing deras Leighton Baines, bola justru masuk ke gawang Thibaut Courtois. Terry tak bisa berkata-kata. Sepertinya ia ingin berlama-lama tertelungkup di lapangan, tak mau menyaksikan bola masuk ke gawang sendiri.

[caption caption="John Terry tergeletak usai cetak gol bunuh diri (gambar Dailymail.co.uk)"]

[/caption]

Hatinya semakin hancur tak kala tim tamu kembali mencetak gol kedua dari kaki Kevin Mirallas. Tertinggal dua gol dengan sisa waktu tak lebih dari 35 menit bukan hal mudah.

Dengan kebesaran jiwa Terry berusaha menyemangati rekan-rekannya. Gagalnya flick Cecs Fabregas membuat Guus Hiidink semakin tak tenang. Para pemain The Blues pun kian grogi. Untung saja dewi fortuna datang menyapa Diego Costa. Pemain yang mengalami penurunan performa dan diisukan bakal kembali ke Atletico Madrid berada di tempat yang tepat. Costa memanfaatkan dengan mudah misskomunikasi antara Tim Howard dan Phil Jagielka. Bola diceploskan dengan tenang ke gawang kosong.

Semangat London Biru yang kian menyala terus berlanjut seiring semakin sedikitnya waktu tersisa. Namun tuan rumah kembali menelan pil pahit saat Ramiro Funes Mori memperdaya Courtois tepat di menit ke-90. Putus asa mulai menyergap London Biru. The Toffees siap-siap mengukir sejarah baru, meraih kemenangan pertama di kandang Si Biru sejak 1994.

Namun dalam sepakbola modern sepertinya tak kenal kata menyerah sebelum peluit panjang dibunyikan. Pantang menyerah sebelum laga benar-benar berakhir. Itulah yang membuat Chelsea terus memacu diri hingga akhirnya Terry tampil sebagai penyelamat. Ia sukses meneruskan sepakan flick Oscar untuk membuat skor imbang. Dalam tayangan ulang, Terry tampak di posisi offside, namun wasit tetap mengabsahkan gol tersebut. Laga berakhir imbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun