[caption caption="Luciano Splatetti saat menjadi pelatih AS Roma (sumber gambar:google.com)"][/caption]
Teka-teki siapa pengganti Rudi Garcia di kursi pelatih AS Roma terjawab sudah. Setelah sebelumnya berhembus sejumlah kandidat antara lain Marcelo Bialesa dan Jorge Sampaoli, akhirnya mencuat nama Luciano Spaletti sebagai suksesor.
Pria 56 tahun sudah mencapai kata sepakat dengan Presiden Roma James Pallotta yang menemuinya di Miami, AS dan akan segera mendarat di Italia malam ini waktu setempat. Kedua pihak telah setuju dengan untuk bekerja sama selama 18 bulan ke depan.
Mantan pelatih Zenit St.Petersburg itu dijadwalkan akan diperkenalkan secara resmi besok dan mulai menjalankan latihan pertama ditemani kedua asisten pelatih Daniele Baldini dan Marco Domenichini.
Orang lama
Spaletti dianggap sosok tepat untuk menggantikan Garcia yang menangani tim ibu kota Italia sejak 2013 dan belakangan menunjukkan penurunan yang signifikan. Garcia gagal mempersembahkan hasil memuaskan dalam 10 laga terakhir dimana hanya mencatat satu kemenangan.
Puncak kekecewaan manajemen dan fans Gialorrossi terjadi saat Serigala Roma diimbangi AC Milan, (09/01) lalu. Suporter Roma tak segan mencemooh dengan siulan sepanjang laga kandang itu.
Sang presiden, Palotta terang-terang mengaku bahwa timnya telah kehilangan mental pemenang. Hasil buruk dalam 11 laga, dengan hanya menang dua kali, dan tujuh kali imbang termasuk dua kekalahan menyakitkan menjadi bukti.
Meski di pentas domestik, peluang Roma untuk menjadi juara masih terbuka, namun tampaknya manajemen ingin segera melakukan perubahan. Il Lupi tak mau terus mendekam dalam keterpurukan dan perlu sosok baru untuk menangani Francesco Totti dan kolega.
Kehadiran Spaletti setidaknya bisa mendongkrak performa tim yang kini tercecer di tempat kelima klasemen Serie A dengan 34 poin atau terpaut tujuh poin dari sang pemuncak klasemen, Napoli.
Dengan pengalaman kepelatihan di sejumlah klub, terutama menorehkan kesuksesan di sepakbola Rusia, termasuk pernah merasakan atmosfer Stadio Olimpico, kembalinya Spaletti diharapkan bisa membawa angin segar. Spaletti tercatat sebagai salah satu pelatih yang pernah mempersembahkan sejumlah trofi bagi Roma. Besamanya, Roma dua kali mengangkat trofi Coppa Italia secara beruntun sejak 2006/2007 dan 2007/2008, satu gelar SUper Coppa Italia (2007) dan hampir mempersembahkan gelar Scudetto.
Dan diharapkan pada kesempatan kedua ini, Spaletti benar-benar bisa mencapai klimaks, mengulang prestasi dan merengkuh gelar yang nyaris digenggam.
"Jika saya kembali, maka saya akan menyelesaikan apa yang sudah saya mulai," tekad Spaletti yang menangani Roma sejak 2005 hingga 2009.
Selamat datang Spaletti..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H