Melihat peta persaingan dan rentang waktu perburuan yang tersisa, peluang Indonesia untuk meloloskan tambahan wakil di sektor tunggal semakin pelik.
Berdasarkan dokumen peraturan kualifikasi BWF, di Olimpiade Rio nanti BWF membatasi jumlah maksimal peserta per negara, yaitu hanya 16 orang (delapan perempuan dan delapan pria). Jumlah atlet yang dikirim per nomor pun dibatasi. Di nomor tunggal, misalnya, sebuah tim nasional bisa mengirim maksimal dua atlet hanya jika dua atlet itu berada di 16 besar dunia. Sedangkan di nomor ganda, satu kontingen bisa mengirim maksimal dua pasangan hanya jika dua pasangan itu berada di 8 besar dunia.Â
Saat ini tunggal putra Indonesia dengan rangking terbaik adalah Tommy Sugiarto (11 dunia), menyusul Dionysius Hayom Rumbaka (22 dunia. Hayom tinggal beberapa langkah lagi masuk jajaran 16 besar dunia, namun saat ini tantangan terberat yang harus lebih dulu diatasi adalah cedera. Sementara peringkat pemain muda terdekat berikutnya adalah Ihsan Maulana Mustofa (nomor 31 dunia), Anthony Ginting (25 dunia) dan Jonatan Christie (38 dunia). Dalam rentang waktu kurang dari empat bulan, apakah mungkin mereka masuk kuota Olimpiade?
Lain lagi di tunggal putri. Saat ini Indonesia belum punya wakil sama sekali. Peringkat terdekat adalah Maria Febe Kusumastuti (21 dunia) berikutnya Lindaweni Fanetri (25 dunia). Sementara Fitriani dan Gregoria Mariska yang akan tampil di kualifikasi Piala Uber, jauh dari target lolos olimpiade. Fitriani kini bercokol di peringkat 78 dunia sementara Gregoria di urutan 99 dunia. Sehingga keduanya benar-benar menjadikan ajang kualifikasi dan (niscaya) putaran final Piala Uber sebagai ajang menambah jam terbang dan pengalaman serta peringkat dunia.
Target
Sekali lagi beban berat menanti pemain muda di kualifikasi Piala Thomas dan Uber. Selain lolos babak kualifikasi dengan hasil terbaik, target semifinal untuk tim Thomas dan delapan besar untuk Tim Uber sudah menanti.
Peta persaingan pun berat. Sebanyak 16 negara yang masuk zona Asia akan dibagi dalam empat grup. Dari empat grup tersebut, juara dan runner up akan masuk babak delapan besar. Nantinya, akan dipilih enam negara untuk tampil pada putaran final. Untuk tim Thomas bisa tujuh negara yang akan diambil jika tim terbawah zona Asia bisa mengalahkan tim paling bawah pada zona Eropa.Â
Meski jumlah peserta lebih sedikit, 12 tim namun kuota Tim Uber sama dengan Tim Thomas. Tantangan terberat pun sudah menanti tim Uber. Dengan hanya mengandalkan ganda putri terbaik, Greysia Polii/Nitya K.Maheswari, Indonesia setidaknya mengharapkan penampilan baik dari sektor tunggal yang diisi pula oleh para pemain muda.
Sambil mengakui pekerjaan berat yang harus dilakoni para pebulutangkis, setidaknya pengalaman juang tim Piala Thomas Jepang dua tahun silam bisa menjadi contoh. Tim Negeri Sakura itu mampu merebut mahkota tersebut dari sang raksasa, Tiongkok.
Apakah Merah-Putih bakal berjaya? Bagi saya, dengan berani mempercayakan para pemain muda untuk unjuk gigi sudah menjadi angin segar bagi perjuangan merebut kembai supremasi bulutangkis.
Komposisi tim inti Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2016: