Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

(Kualifikasi) Piala Thomas & Uber 2016: Panggung Kepercayaan yang Muda

12 Januari 2016   14:48 Diperbarui: 12 Januari 2016   16:21 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ihsan Maulana Mustofa (gambar:juara.net)"][/caption]Regenerasi masih menjadi persoalan di hampir semua cabang olahraga Indonesia. Tak terkecuali bulu tangkis. Langkah berani PBSI mengorbitkan para pemain muda di turnamen bergengsi kelas dunia menjadi langkah tepat.

Belum lama ini PBSI memaklumkan bahwa pemain muda akan mendapat tempat utama di Kualifiksi Piala Thomas dan Piala Uber 2016 yang akan dilangsungkan di Hyderabad, India, sejak 15 hingga 21 Februari mendatang.

Entah terpaksa karena minim pemain senior andalan, atau tidak, namun pemberian kepercayaan kepada  Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra berikut Fitriani dan Gregoria Mariska  di tunggal putri merupakan kebijakan visioner. Indonesia tak bisa terus bernostalgia dengan kejayaan masa lalu sebagai salah satu raksasa bulutangkis dunia. Apalagi mengandalkan para pemain senior yang terus digerus usia di tengah persaingan sektor tepok bulu dunia yang kian ketat.

Sebagai sektor yang menjadi sorotan karena minim prestasi dan regenerasi, keterlibatan para tunggal muda ini menjadi angina segar untuk masa depan bulutangkis tanah air.

Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Fitriani dan Gregoria Mariska yang sudah mulai menunjukkan prestasi, sudah saatnya diberi kepercayaan lebih. Meski tampil di turnamen beregu sekelas Piala Thomas dan Uber memiliki beban dan tekanan tersendiri, namun kepercayaan itu menjadi sebentuk deposit untuk masa depan bulutangkis Indonesia. Belajar dari China, Tiongkok dan negara lain yang memiliki pola regenerasi yang bagus, tampilnya mereka di ajang kelas dunia akan semakin membentuk mental, menambah rasa percaya diri, dan menambah jam terbang. Tengok saja Kento Momota (21 tahun) asal Jepang atau Viktor Axelsen (22 tahun) yang sudah mulai unjuk gigi sejak usia belia dan kini telah berada di jajaran tunggal putra elit dunia.

“Tim Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2016 merupakan perpaduan antara pemain muda dan senior. Ini akan menambah pengalaman dan sekaligus ujian bagi pemain muda. Selain itu, pemain muda juga dapat menguji kemampuan dan mental mereka di sektor beregu,” ungkap Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.

Berat

Berbeda dengan dua tahun silam, dimana kualifikasi Piala Thomas dan Piala Uber tidak dimainkan, kali ini babak kualifikasi harus dilewati. Tantangan para pemain muda pun benar-benar berat. Tiongkok, sang tuan rumah dan Jepang, juara bertahan, yang sudah dipastikan lolos akan tampil pula.

Kedua raksasa memiliki maksud lebih. Selain menjadi ajang pemanasan dan menempa persiapan untuk tampil di putaran final di Kunshan, Tiongkok, 15-22 Mei mendatang,  tiket Olimpiade Rio de Janeiro menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk ikut ambil bagian.

Saat ini para pebulutangkis dunia sedang giat-giatnya berburu poin untuk tampil di Olimpiade 2016 yang akan dihelat di Riocentro, Pavilion 4, selama 10 hari, 11-20 Agustus. IOC dan BWF hanya menyediakan 172 kuota untuk lima nomor yang dimainkan dengan rincian 38 pemain tunggal putra, 38 pemain tunggal putri, 16 pasang ganda putra dan 16 pasang ganda putri, serta 16 pasang ganda campuran.

Tak heran rentang waktu sejak 5 Mei 2015 hingga 1 Mei 2016 akan menjadi kesempatan bagi para pebulutangkis untuk merebut tiket ke Amerika Selatan. Sejauh ini Indonesia baru meloloskan sedikitnya enam wakil dimana jumlah terbanyak disumbangkan sektor ganda. Sementara tunggal putra baru meloloskan satu, Tommy Sugiarto dan sektor tunggal putri masih belum ada perwakilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun