Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Perginya de Filippis, Pendobrak Dominasi Pria di Ajang F1

10 Januari 2016   14:41 Diperbarui: 10 Januari 2016   15:47 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tampaknya tak hanya itu. Benar atau tidak, berdasarkan hipotesis sementara jenis kelamin juga menjadi penentu. Setidaknya hal ini didasarkan pada minimnya keterlibatan wanita di dunia tersebut.

Tengok saja dalam sejarah F1 sedikitnya ada enam wanita yang pernah berjuang di ajang F1 meski sebagian besar dari antaranya hanya seumur jagung. Dalam hingar bingar kompetisi dan bisnis F1 hanya bercokol nama sang pemula Filippis, Lella Lombardi, Divina Galica, Desire Wilson, Giovanna Amati dan terakhir Susie Wolf.

Minimnya perwakilan wanita setali tiga uang dengan prestasi. Lombardi sempat mengikuti balapan sebanyak 17 kali (1974-1976) dan total mengumpulkan 0.5 poin. Pendahulunya de Filippis lima balapan (1958-1959) namun gagal mendapat satu poin pun. Sementara Galica tiga kali (1976 dan 1978), Wilson sekali (1980) dan Amati tiga kali (1992). Ketiga nama terakhir itu gagal mendulang poin sama sekali karena gagal lolos kualifikasi.

Setelah jeda panjang, tak kurang dari 22 tahun, kaum wanita memiliki perwakilan di F1 dalam diri Susie Wolff. Pertama kali bergabung dengan tim Williams Martini Racing sebagai pembalap pengembang di musim 2012, wanita asal Skotlandia ini langsung mencuri hati. Istri bos Mercedes, Tito Wolff pun menjadi test driver musim 2015. Namun sulitnya persaingan mendapat kursi penuh sebagai pembalap Williams mendorong Susie mengambil keputusan untuk pensiun dari dunia balap.

Setelah Susie sempat mencuat nama Simona De Silvestro. Namun wanita Swiss yang kini berusia 27 tahun itu hanya menjadi pebalap afiliasi di musim 2014 bersama Tim Sauber dan sempat digadang-gadang akan menjadi wanita pertama yang beraksi penuh di ajang F1.

Terlepas dari sebab musabab minimnya pebalap wanita di F1, setidaknya nama Filippis tak bisa dilupakan. Ia telah membuka jalan dan berkontribusi di dunia yang kini dikuasai kaum pria.

“We lost another pioneering member of the Motorsport world today, Maria Teresa de Filippis, the first woman to race in F1. RIP,”ungkap mantan pembalap F1, Alexander Wurz di jejaring twitternya.

Selamat jalan Filippis, Requescat in Pace sang pemula…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun