Kekurangcermatan pengembalian bola Owi/butet sempat membuat Ko/Kim kembali menjauh lima poin. Smash-smash keras Owi begitu merepotkan Ko/Kim. Tiga poin berhasil diraih Owi/Butet untuk membuat skor imbang 15-15.
Perolehan poin berlangsung ketat. Sempat 16-16, pengembalian bola Owi yang melebar menjadi titik awal lajunya poin Ko/Kim. Tiga poin berhasil diperoleh Ko/Kim secara beruntun. Owi/Butet berhasil menambah dua poin sebelum wakil Korea menambah dua poin menyusul smash Owi yang jauh dari sasaran untuk mengakhiri game kedua dengan skor 21-18.
Owi/Butet mengawali game kurang meyakinkan. Kesalahan demi kesalahan yang dibuat membuat wakil Korea mampu mengambil tujuh poin pertama.
Sempat bangkit merebut tiga poin, Owi/Butet kembali tenggelam dalam kesalahan yang sama hingga menutup interval dengan skor 11-4. Jeda sama sekali tak berarti banyak bagi Owi/Butet. Keduanya belum juga move on dari kesalahn tak perlu.
Ko/Kim bahkan mampu unggul 10 poin dalam kedudukan 17-7 sebelum. Sempat mencuri satu poin, Ko/Kim makin percaya diri dan mengakhiri set ketiga dengan skor 21-9.
Indonesia masih berpeluang membawa satu gelar dari sektor tunggal putra melalui Tommy Sugiarto yang menantang unggulan teratas asal Tiongkok Chen Long.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H