“"We would like to place on record our sincere thanks to Brendan Rodgers for the significant contribution he has made to the club and express our gratitude for his hard work and commitment,”ungkap petinggi Liverpool.
Ancelotti atau Klopp
Ancelotti memiliki nama besar di jagat kepelatihan. Ia telah meraih serangkaian trofi di tingkat Eropa dan malang melintang di sejumlah klub besar di benua biru. Namun pentas domestik sepertinya bukan spesialisasi pria yang akrab disapa Don Carlo ini.
Selama delapan tahun membesut AC Milan, Ancelotti hanya mempersembahkan satu gelar scudetto. Terakhir Don Carlo gagal mempersembahkan satu trofi La Liga selama dua musim melatih Madrid meski ia mampu mengukir La Decima atau pencapaian gelar Liga Champions ke-10 bagi klub ibu kota Spanyol itu.
Padahal saat ini Liverpool pertama-tama ingin bangkit di pentas domestic. Setidaknya mampu kembali ke empat besar dan memangkan gelar liga setelah terakhir kali pada 1990.
Berbeda dengan Ancelotti, Klopp lebih hoki dengan gelar domestik. Ia mampu mencaplok dua gelar Bundesliga dari dominasi raksasa Bayern Muenchen. Ia pernah meraih gelar Piala Jerman dan mencapai final Liga Champions.
Tentu koleksi gelar Klopp tak sebanding Ancelotti. Namun bukan tidak mungkin kemampuan sihir di level domestik lebih mendesak dan dibutuhkan untuk membuat Si Merah kembali cerah di mata publik Inggris.
Selamat jalan Rodgers, selamat datang fajar baru…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H