Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Catalonia (Hampir) Merdeka, Quo Vadis Barcelona?

28 September 2015   11:12 Diperbarui: 28 September 2015   18:23 3657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal senada diutarakan kandidat anggota parlemen regional untuk partai anti kemerdekaan Citizens.

"Dia mengatakan mayoritas Catalans sama dengan dia. Hari ini mayoritas Catalans tak kembali pada dia dan satu-satunya hal yang harus dia lakukan adalah mengundurkan diri," kritik Ines Arrimadas kepada Mas.

Quo Vadis Barcelona?

Pemerintah pusat Spanyol telah lama menolak dan menganggap langkah tersebut sebagai inkonstitusional. Perdana Menteri Spanyol yang berasal dari Partido Popular (PP) Mariano Rajoy mengatakan akan menggunakan semua sarana hukum untuk mencegah Catalonia melepaskan diri.

Rajoy tahu betul konsekuensi kehilangan yang begitu besar jika Catalonia merdeka. Seperlima dari industri Spanyol berasal dari wilayah tersebut dan jika Catalonia merdeka maka ekonomi Spanyol semakin rapuh dengan angka pengagguran yang semakin melejit.

Rajoy tampaknya semakin kuat dengan sikap tersebut setelah sejumlah pemimpin dunia menyatakan dukungan untuk keutuhan Spanyol. Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameronterang-terangan ingin Spanyol tetap bersatu.

Namun tekanan dari warga Catalan untuk merdeka akan semakin besar jika pemerintah tak segera mengambil sikap bijak. Kecemburuan, dikotomi dan rasa ketidakadilan yang telah bertahan bertahun-tahun menghinggapi masyarakat Catalonia menjadi beban sejarah yang harus dipikul dan diselesaikan segera.

"Saya ingin merdeka sejak saya masih muda. Selama tiga abad mereka telah merampok kami dari budaya kami, “ungkap Jordi Perez, seorang PNS yang berusia 50 tahun.

Lantas, dalam situasi seperti ini ke mana arah perahu Barcelona? Quo Vadis raksasa Catalan itu?

Sebagaimana tulisan saya pada artikel sebelumnya berjudul “Seandainya Catalan Benar-benar Merdeka’, Barcelona turut menjadi bagian dari instrumen kaum prokemerdekaan. Publik dunia umumnya dan pencinta bola khususnya tentu was-was dengan kemungkinan terburuk yang bakal terjadi. Namun kelanjutan nasib Barcelona apakah masih berpihak pada La Liga atau tidak masih terlalu dini untuk dibicarakan.

Barcelona dengan segala jatuh-bangunnya, dalam rentang sejarah yang panjang tak akan begitu saja terkubur, sama seperti Catalonia tak akan mudah ‘dihapus’ dari lembar sejarah Spanyol… Barcelona ya Barcelona sampai kapanpun, sama seperti Catalaonia tetaplah Catalonia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun