Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Cinta Pada Tumpangan Pertama Mulai Goyah

23 September 2015   21:00 Diperbarui: 23 September 2015   21:12 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Situasi pasca benturan dua KRL (sumber gambar detik.com)"][/caption]

Benturan antara dua Commuter Line (KRL) di Stasiun Juanda petang tadi amat mengagetkan. Saya mendapat informasi tersebut saat sedang bekerja tak jauh dari stasiun Jayakarta atau dua stasiun dari tempat kejadian. Saya tak perlu mencari tambahan informasi terkait nasib para penumpang serta awak rangkaian KRL 1156 dan KRL 1154 yang bebenturan itu.

Saya sudah bisa membayangkan seperti apa situasi yang terjadi ketika dua kereta saling berbenturan apalagi pada jam sibuk seperti sore tadi. Meski baru beberapa hari menggunakan moda transportasi itu, saya sudah bisa berandai-andai aneka risiko yang bakal terjadi sesewaktu.

Cinta pertama

Hari ini tepat seminggu saya menggunakan KRL. Boleh dikata masih dalam masa ‘bulan madu’ menikmati ritme, irama, dan pahit-manis sarana transportasi tersebut.

Saya sudah beberapa tahun berdomisili di Jakarta. Namun baru seminggu lalu saya memberanikan diri untuk menggunakan KRL. Berbeda dengan kantor sebelumnya, tempat kerja yang baru berdekatan dengan stasiun KRL. Beberapa puluh meter dari Stasiun Jakayarta.

Teman-teman kantor menganjurkan KRL sebagai pilihan yang praktis. Hemat tenaga, tentu saja. Mengendarai sepeda motor dari Pamulang, Tangerang Selatan menuju Jayakarta bukan pekerjaan mudah. Jarak jauh, harus melewati sejumlah ruas jalan yang terkenal macet. Selain itu, terlalu sering menghirup udara knalpot dan terpanggang matahari, sungguh tak baik bagi kesehatan.

Namun saya kembali harus berpikir, bagaimana dengan jadwal kereta? Apalagi saya bukan pekerja kantoran yang memiliki jadwal kerja yang pasti, dari pagi jam sekian hingga sore jam sekian. Otomatis saat pulang kantor KRL selalu tersedia meski harus berdesak-desakkan.

Sementara saya, selalu ada kesempatan pulang larut malam. Di atas pukul 22.00. Apakah masih ada kereta yang akan mengantar saya ke Stasiun Sudimara? Awalnya saya harus teliti menghitung waktu untuk benar-benar memarkir sepeda motor di salah satu stasiun terdekat dari tempat tinggal saya.

Saya akhirnya benar-benar mencoba. Bingung pada awalnya? Jelas. Bagaimana membeli kartu, memasuki area stasiun, berada di peron yang sesuai, memperhitungkan gerbong yang sebaiknya dimasuki agar di stasiun selanjutnya tak ketinggalan kereta ke rute selanjutnya.

Perjalanan dari Stasiun Sudimara menuju Stasiun Jayakarta mengharuskan saya untuk transit di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai. Pernah saya terlalu cepat turun dan harus bergegas untuk kembali ke gerbong karena belum sampai di stasiun yang dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun