Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kilas Balik Jalan Tak Ada Ujung Seteru Mourinho-Wenger

19 September 2015   15:46 Diperbarui: 19 September 2015   15:46 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Arsene Wenger dan Mourinho akan bersalaman malam nanti? Atau sisi lapangan Stamford Bridge akan menghadirkan seteru jilid berikutnya?

Pertanyaan menarik ini tak bias dilepas saat Derbi London menjelang. Perseteruan di partai Community Shield musim lalu menjadi salah satu titik dari perjalanan taka da ujung seteru kedua juru taktik itu.

Perang kata-kata tak terhindarkan. Mourinho dan Wenger saling dorong di sisi Stadion Wembley ketika anak-anak asuh mereka sedang berjuang. Puluhan ribu pasang mata menyaksikan tingkat kedua juru taktik sambil tersenyum lirih.

Arsenal unggul satu gol atas The Blues. Itulah kemenangan pertama Wenger atas Mourinho di 14 kesempatan terakhir. Wenger dan Mourinho pun semakin tak akur.

Konflik Wenger dan Mourinho memiliki riwayat panjang. Wenger dengan enteng menyindir Chelsea yang tak memiliki pemain homegrown selain John Terry.

Pada awal musim berikutnya pada bulan Agustus 2005, Wenger juga mengungkapkan keprihatinan atas taktik Chelsea. "Aku tahu kita hidup di dunia di mana kita hanya memiliki pemenang dan pecundang, tapi setelah olahraga mendorong tim yang menolak untuk mengambil inisiatif, olahraga dalam bahaya,"sindir pria Prancis itu.

Mourinho tak mau kalah. Ia balas menyebut Wenger sebagai seorang voyeur yang hanya gemar mengintip tim lain. Dengan tegas pria Portugal itu menyebut tingkah Wenger itu sebagai penyakit.

Perang urat saraf antara keduanya terus saja berlanjut. Ketegangan keduanya sedikit mereda saat Mourinho meninggalkan Stamford Bridge pada September 2007.

Mulut pedas Mourinho terus memangsa Wenger. "Apakah mereka tahu bahwa Arsene Wenger hanya memiliki 50 persen dari kemenangan di liga Inggris?,”kritik Mourinho setahun kemudian saat menjadi pelatih Real Madrid.

Wenger tak mau kalah. Ia menemukan momentum untuk balas menyerang ketika Xabi Alonso dan Sergio Ramos harus menjalani suspensi dan absen menghadapi Galatasaray di Liga Champions.

"Ketika Anda melihat tampilannya di televisi itu adalah demonstrasi terbaik untuk berpikir: 'Tidak pernah melakukan itu lagi'. Ini terlihat, terus terang, mengerikan. Sayang sekali untuk melihat bahwa itu dari klub besar,"celetuk Wenger.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun