Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rooney vs Sir Bobby Charlton: Siapa Lebih 'Besar'?

10 September 2015   14:19 Diperbarui: 10 September 2015   14:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sir Bobby Charlton saat mengangkat trofi Piala Dunia 1966 (google.com)"][/caption]

Wayne Rooney baru saja mengukir namanya dalam sejarah sepakbola Inggris. Sumbangan satu gol ke gawang Swiss dalam laga kualifikasi Euro 2016 beberapa waktu lalu menobatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah The Three Lions.

Striker Manchester United ini telah mengemas 50 gol atau satu gol lebih banyak dari legenda Inggris, Sir Bobby Charlton yang mengukirnya dalam 106 laga dan dua gol di depan mantan striker Tottenham Hotspur Gary Lineker sepanjang 80 caps timnas.

Pertanyaan menggelitik pun muncul: apakah dengan demikian Rooney lebih hebat dan lebih ‘besar’ dari Charlton atau Lineker?

Piala Dunia

Penilaian terhadap ‘besar-kecilnya’ seorang pemain masih bersifat problematis. Jumlah gol tak lantas membuat seseorang menjadi ‘besar’ meski torehan gol terbanyak akan selalu dikenang. Sementara itu pemain dengan jumlah gol lebih sedikit tetapi mampu memberikan kontribusi yang signifikan menjadi hal penting yang patut diperhatikan.

Berbeda dengan Rooney, Charlton merupakan salah satu dari hanya 11 pemain Inggris yang berhasil memenangkan Piala Dunia 1966. Dan lebih dari itu melihat bagaimana kontribusi pria yang kini berusia 77 tahun dalam momen akbar itu.

Charlton menjadi bintang di tengah musim panas Inggris. Ia mencetak gol penting melawan Meksiko di babak grup dan sepasang gol di babak semifinal saat menghadapi Portugal di Wembley sebelum kemenangan di partai final melawan Jerman Barat dengan skor 4-2.

Empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko, mantan bintang Manchester United ini masih menjadi andalan.Manajer Sir Alf Ramsey memutuskan untuk mengistirahatkannya sebagai persiapan untuk laga semifinal setelah mencetak gol penting. Namun apa daya, Jerman Barat mampu bangkit untuk mengakhiri laga dengan skor 3-2 sekaligus mengakhiri langkah Tiga Singa.

Sementara itu Rooney selalu tampil mengecewakan dalam tiga kesempatan Piala Dunia yakni 2006, 2010 dan 2014.

Terakhir di Piala Dunia 2014 Rooney dan timnas Inggris tampil mengecewakan dan harus tersisih di penyisihan grup karena kalah bersaing dengan Italia dan Uruguay. Tentu bukan kesalahan Rooney, karena performa dua bintang Frank Lampard dan Steven Gerrard jauh dari harapan.

Meski ada yang beranggapan bahwa Charlton lebih bersinar di Piala Dunia, namun tak bisa dipungkiri bahwa secara tim Charlton dikelilingi oleh ’generasi emas” Inggris seperti kiper Gordon Banks, Bobby Moore dan Alan Ball serta pahlawan Piala Dunia yang mencetak hat-trick Sir Geoff Hurst.

Namun torehan 49 gol Charlton perlu diapresiasi mengingat posisi awalnya bukan sebagai seorang striker. Ia bermain lebih melebar dan menjadi seorang playmaker. Sementara Rooney selalu menjadi ujung tombak.

Konsistensi

Charlton tampil lebih konsisten selama kiprahnya bersama timnas. Hampir ia tak pernah berganti-ganti pasangan selain bersama Hanya Keith Newton, Terry Cooper, Brian Labone, Alan Mullery dan Francis Lee diganti George Cohen , Jack Charlton, Nobby Stiles dan Roger Hunt. Mungkin juga waktu itu tak ada pilihan lain.

Sementara itu Rooney, sejak memulai debutnya pada usia 17 tahun saat melawan Australia di Upton Park pada 13 Februari 2003 telah berganti-ganti pasangan.

Tak hanya itu selama beseragam timnas Charlton ‘bersih’ dari kartu. Sementara Rooney telah mengemas 11 kartu kuning dan dua kartu merah.

Pada Euro 2012 di Polandia dan Ukraina Rooney harus kehilangan dua pertandingan fase grup menghadapi Perancis dan Swedia sebagai ganjaran atas kartu merah yang diperoleh karena menendang bek Montenegro Miodrag Dzudovic.

Di buku sejarah

Dalam hal tertentu pesona Charlton lebih berkilau, namun patut diakui kini nama Rooney-lah yang tercatat dalam buku sejarah Inggris sebagai top skor timnas.

Pemain yang sebenarnya tampil apik di sayap kiri ini, telah melewati terang-gelap dan menjadi sosok yang disegani baik di ruang ganti sebagai kapten maupun di lapangan sebagai salah satu juru gedor.

Rooney bahkan sanggup menunjukkan dirinya sebagai sosok yang dirindukan oleh setiap pelatih timnas Inggris. Sejak era Sven-Goran Eriksson, selanjutnya Steve McClaren, Fabio Capello hingga Roy Hodgson, pemain dengan sapaan manis Wazza ini menjadi anak emas dan enggan 'dilepas'.

Jika lebih adil, sekiranya penilaian tentang 'besar-kecil'nya seorang pemain tak bisa dilihat dari gol dan gelar semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun