Dari jumlah tersebut, total sebesar 585 juta poundsterling dibayarkan kepada klub luar negeri atau 10 persen lebih tinggi dari musim 2014.
Titik balik
Di tengah kesibukan belanja dengan biaya fantastis itu mencuat pertanyaan: bagaimana klub-klub menyeimbangkan neraca keuangan? Dengan kata lain, bagaimana untuk menyeimbangkan pengeluaran besar itu?
Mulai musim depan, kesepakatan hak siar televisi alami peningkatan dari 3.018 miliar poundsterling menjadi 5.136 miliar poundsterling selama tiga musim. Dengan demikian klub akan mendapatkan sekitar 99 juta poundsterling per musim. Bahkan sang juara akan mendapat lebih dari 150 juta poundsterling.
Dengan dana yang ada,menurut Alex Thorpe, manajer senior di grup bisnis analis olahraga Deloitte, akan digunakan untuk berinsvestasi terutama untuk para pemain berbakat. Dengan demikian pada waktunya akan dijual dengan harga yang jauh lebih mahal.
"Melihat seluruh Eropa, belanja kotor dan bersih klub Premier League'musim panas ini lebih dari dua kali lipat dari setiap liga Eropa lainnya. Kekuatan pendorong di balik ini adalah mekanisme pertumbuhan dan distribusi hak siar liga,”lanjutnya.
Selain itu, klub-klub juga mendapat pemasukan dari sponsor, penjualan jersey dan merchandise lainnya yang nilainya tak sedikit. Manchester United mendapat pemasukan tak sedikit dari apparel olahraga kenamaan Jerman, Adidas menyusul kerja sama sponsorship keduanya.
Prestasi?
Belanja BPL yang sedemikian fanfastis memunculkan pertanyaan berikutnya: bagaimana dengan prestasi? Tentu tak bisa ditutup-tutupi prestasi klub-klub BPL di pentas Eropa (Liga Champions dan Liga Europa) jauh di bawah La Liga yang begitu dominan. Buktinya sederhana: juara Liga Champions dan Liga Europa semuanya diborong La Liga.
Pengeluaran La Liga tahun ini berada di urutan ketiga setelah Serie A Italia. Serie A Italia mencatat pengeluaran kotor sekitar 405 juta poundsterling. La Liga Spanyol sekitra 400 juta poundsterling, Bundesliga Jerman (290 juga pounrsterling) dan Ligue 1 Prancis (220 juta poundsterling).
Menurut John Bennett dari BBC World Service Serie A sejumlah klub-klub besar Serie A sangat sibuk musim ini dengan tujuan untuk mengembalikan supremasi dan kejayaan setelah terpuruk di musim sebelumnya. Inter Milan membeli 15 pemain dan AC Milan menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan sejumlah bintang seperti striker Kolombia Carlos Bacca.