Barcelona akhirnya harus merelakan Piala Super Spanyol kepada Athletic Bilbao sekaligus mengubur dalam-dalam impian untuk merebut sextuple atau enam gelar di tahun ini. Empat trofi sebelumnya yakni La Liga, Copa del Rey, Liga Champions dan Piala Super Eropa tak menjadi garansi untuk mengamankan dengan mudah gelar kelima.
Ternyata, di luar dugaan, Athletic Bilbao tampil menggila. Los Leones (The Lions) sukses membalas dendam kekalahan mereka di final Copa del Rey pada Mei lalu untuk mengunci Piala Super Spanyol, trofi pertama sejak 1984.
Di leg pertama Sang Singa tampil ganas. Blaugrana seakan tak bertaji dan dibuat tak berkutik dengan tiga gol Aritz Aduriz dan satu gol tambahan dari Mikel San Jose. Stadion San Mames menjadi kuburan bagi kedigdayaan raksasa Catalan.
Barcelona pun berikhtiar untuk come back di leg kedua di kandang sendiri. MesKi laga tersebut tampak sebagai mission impossible. Asa itu setidaknya sedikit terbuka ketika Luis Enrique melakukan enam perubahan mendasar. Claudio Bravo, Gerard Pique, Jeremy Mathieu, Ivan Rakitic, Sergio Busquets dan Andres Iniesta diturunkan sejak menit awal.
Formasi terbaik ini, meski minus Jordi Alba, langsung menampakkan hasilnya sejak menit awal. Iniesta tak hanya menunjukkan diri sebagai pemimpin rekan-rekannya di lapangan tetapi juga sanggup memainkan peran sebagai motor serangan. Umpan-umpan matang berhasil dilepaskan namun Messi, Suarez dan Pedro tampak terlalu tergesa-gesa untuk segera menggetarkan gawang Iraizoz.
Sebaliknya, tim tamu yang sudah berada di atas angin, memberikan pressing tinggi yang menyulitkan ruang gerak para pemain Blaugrana sambil memanfaatkan kesalahan yang dilakukan para pemain Barca.
Paruh pertama tampaknya akan berakhir dengan skor kaca mata. Namun dua menit sebelum kedua tim ke ruang ganti, Messi memecah kebuntuan. Umpan Ivan rakitic berhasil diteruskan dengan dada oleh Luis Suarez. La Pulga dengan cekatan menuntaskan umpan matang Suarez.
Kehilangan Pique membuat para pemain Bilbao berkesempatan memenangkan duel udara sebagaimana yang dilakukan De Marcos pada Jeremy Mathieu. Apesnya bola duel tersebut mengarah ke kaki Aduriz yang berdiri bebas di mulut gawang Barcelona. Tak ingin mengulangi peluang sebelumnya, pemain veteran 34 tahun ini dengan tenang memperdaya Bravo.