Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Los Leones Mengaum, Misi Sextuple Barcelona pun Kandas

18 Agustus 2015   05:45 Diperbarui: 18 Agustus 2015   05:45 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barcelona akhirnya harus merelakan Piala Super Spanyol kepada Athletic Bilbao sekaligus mengubur dalam-dalam impian untuk merebut sextuple atau enam gelar di tahun ini. Empat trofi sebelumnya yakni La Liga, Copa del Rey, Liga Champions dan Piala Super Eropa tak menjadi garansi untuk mengamankan dengan mudah gelar kelima.

Ternyata, di luar dugaan, Athletic Bilbao tampil menggila. Los Leones (The Lions) sukses membalas dendam kekalahan mereka di final Copa del Rey pada Mei lalu untuk mengunci Piala Super Spanyol, trofi pertama sejak 1984.

Di leg pertama Sang Singa tampil ganas. Blaugrana seakan tak bertaji dan dibuat tak berkutik dengan tiga gol Aritz Aduriz dan satu gol tambahan dari Mikel San Jose. Stadion San Mames menjadi kuburan bagi kedigdayaan raksasa Catalan.

Barcelona pun berikhtiar untuk come back di leg kedua di kandang sendiri. MesKi laga tersebut tampak sebagai mission impossible. Asa itu setidaknya sedikit terbuka ketika Luis Enrique melakukan enam perubahan mendasar. Claudio Bravo, Gerard Pique, Jeremy Mathieu, Ivan Rakitic, Sergio Busquets dan Andres Iniesta diturunkan sejak menit awal.

Formasi terbaik ini, meski minus Jordi Alba, langsung menampakkan hasilnya sejak menit awal. Iniesta tak hanya menunjukkan diri sebagai pemimpin rekan-rekannya di lapangan tetapi juga sanggup memainkan peran sebagai motor serangan. Umpan-umpan matang berhasil dilepaskan namun Messi, Suarez dan Pedro tampak terlalu tergesa-gesa untuk segera menggetarkan gawang Iraizoz.

Sebaliknya, tim tamu yang sudah berada di atas angin, memberikan pressing tinggi yang menyulitkan ruang gerak para pemain Blaugrana sambil memanfaatkan kesalahan yang dilakukan para pemain Barca.

Paruh pertama tampaknya akan berakhir dengan skor kaca mata. Namun dua menit sebelum kedua tim ke ruang ganti, Messi memecah kebuntuan. Umpan Ivan rakitic berhasil diteruskan dengan dada oleh Luis Suarez. La Pulga dengan cekatan menuntaskan umpan matang Suarez.

Ernesto Valverde pun sigap  membaca tanda-tanda kebangkitan Barcelona. Menempatkan lebih banyak pemain di tengah dan belakang serta memberikan pressing ketat cukup ampuh untuk meminimalisir ruang gerak Iniesta dan kolega untuk melepaskan umpan silang ke tengah yang kerap menjadi pola favorit mereka.

Petaka bagi tuan rumah pun datang saat Gerard Pique diusir wasit. Berkurangnya jumlah pemain cukup merepotkan Barcelona meski Ivan Rakitic, Suarez dan Pedro masih sanggup mengancam gawang Bilbao.

Kehilangan Pique membuat para pemain Bilbao berkesempatan memenangkan duel udara sebagaimana yang dilakukan De Marcos pada Jeremy Mathieu. Apesnya bola duel tersebut mengarah ke kaki Aduriz yang berdiri bebas di mulut gawang Barcelona. Tak ingin mengulangi peluang sebelumnya, pemain veteran 34 tahun ini dengan tenang memperdaya Bravo.

Gol di menit ke-74 itu membuat Barcelona semakin kewalahan mengingat agregat telah menjadi 1-5. Kartu merah yang diterima Kike Sola tak cukup berarti bagi Barcelona untuk mencetak empat gol atau lebih. Misi sextuple Barcelona pun harus berakhir di tangan Bilbao.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun