Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Semoga Bukan Antiklimaks (Jelang Final Copa America 2015)

4 Juli 2015   19:51 Diperbarui: 4 Juli 2015   19:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setidaknya sejak tahun 2007 keduanya telah lima kali bertemu di semua ajang. Pertemuan terakhir terjadi pada tahun 2012 saat itu Argentina berhasil menumbangkan Chile dengan skor 2-1. Empat laga lainnya berakhir dengan dua kemenangan Argentina, sekali imbang dan satu kemenangan menjadi milik Chile.

Berdasarkan catatan laman resmi Copa America 2015, kedua tim ini telah tujuh kali bertemu di Chile. Tiga laga berakhir dengan kemenangan Argentina sementara sisanya berakhir imbang.

Head to head Chile vs Argentina:

17/10/ 2012, Chile 1 – 2 Argentina
08/10/2011, Argentina 4 – 1 Chile
16/10/2008, Chile 1 – 0 Argentina
14/10/ 2007, Argentina 2 – 0 Chile
18/04/2007, Argentina 0 – 0 Chile

Lima Pertandingan Terakhir Chile:
30/06/2015 Chile 2 – 1 Peru
25/06/ 2015 Chile 1 – 0 Uruguay
20/06/2015 Chile 5 – 0 Bolivia
16/06/ 2015 Chile 3 – 3 Meksiko
12/06/2015 Chile 2 – 0 Ekuador

Lima Pertandingan Terakhir Argentina :
01/06/2015, Argentina 6 – 1 Paraguay
27/06/2015, Argentina 0 – 0 Kolombia
21/06/2015, Argentina 1 – 0 Jamaika
17/06/2015, Argentina 1 – 0 Uruguay
14/06/2015, Argentina 2 – 2 Paragua

Terbaik

Pelatih Chile Jorge Sampaoli tentu tengah berpikir keras untuk menemukan cara ampuh meredam permainan agresif Argentina. Tiga ujung tombak Argentina, Lionel Messi, Sergio Aguero dan Angel di Maria masih terlalu tangguh untuk dihadang dengan satu dua pemain. Karena itu skema 3-4-1-2 yang dipakai Sampaoli sekiranya tepat untuk membendung laju trisula maut ini sebelum merangsek ke daerah pertahanan.

Di barisan belakang Sampaoli menurunkan Gary Medel, Albornoz dan Eugenio Mena. Pemain yang disebutkan terakhir itu mengambil tempat yang ditinggalkan Gonzalo Jara yang harus absen akibat aksi tak terpuji ‘mencolek’ pantat striker Uruguay, Edinson Cavani.

Mauricio Isla, Arturo Vidal, Aranguiz dan Marcelo Diaz akan menjadi andalan di lini tengah. Para pemain ini tentu akan lebih disibukkan dengan tugas mengawal Lionel Messi. Messi tentu menjadi pusat perhatian karena pemain 28 tahun itu menjadi otak dan motor serangan tim Tango. Meski baru mencetak sebiji gol Messi mampu memainkan peran secara baik sebagai pelayan untuk memberikan jalan bagi para pemain lain untuk mencetak gol. Laga semifinal sebelumnya telah menunjukkan dengan jelas seperti apa peran dan kemampuan striker Barcelona itu.

Jorge Valdivia akan menempati posisi false nine demi mendukung Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez di lini serang.  Namun kondisi Sanchez yang diragukan tampil memaksa Sampaoli untuk mencari pengganti sepadan. Vargas tentu tak bisa menjadi andalan utama untuk menembus benteng pertahanan Argentina yang dikawal kuartet Pablo Zabaleta, Nicolas Otamendi, Marcos Rojo dan Ezequiel Garay yang kembali tampil setelah absen di semifinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun