Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Akhir Manis Guerrero?

3 Juli 2015   13:16 Diperbarui: 3 Juli 2015   13:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peru gagal ke partai puncak Copa America. Tuan rumah Chile menghempaskan harapan Los Incas untuk meraih trofi prestisius di Amerika Selatan itu untuk ketiga kalinya setelah tahun 1939 dan 1975.

Namun demikian masih ada harapan untuk mengakhiri kiprah pada edisi ini dengan meraih peringkat ketiga. Perjuangan untuk itu tak mudah karena harus menghadapi Paraguay, finalis Copa America sebelumnya.

Pelatih timnas Peru, Ricardo Gareca tentu berharap banyak pada para pemain untuk tampil maksimal di laga pamungkas itu. Tak terkecuali, Paolo Guerrero. Lantas, mengapa Guerrero?

Lintas Benua

Pemain bernama lengkap José Paolo Guerrero Gonzales bukanlah sosok awam dalam dunia sepakbola. Dalam rentang 31 tahun kehidupannya, Guerrero telah malang melintang di sejumlah klub bahkan bergerak lintas benua.

Pemain kelahiran Lima, ibu kota Peru ini mengawali karirnya di sebuah klub rendah pernama Peru Alianza Lima. Namanya semakin dikenal setelah raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen memboyongnya ke Allianz Arena pada 2003.

Awal kiprahnya di benua biru diawali di kompetisi Regionalliga Süd. Ia tampail dalam 23 pertandingan dan mencetak 21 gol.

Torehan ini membuat kubu Muenchen memberinya tempat di tim utama setahun kemudian. Ia pun ditandemkan dengan rekan senegaranya Claudio Pizarro

Lepas dari Muenchen, Guerrero berlabuh di klub Bundesliga lainnya, Hamburger SV. Selama delapan musim berkiprah di Bundesliga, Guerrero total mengemas 47 gol dalam 161 kesempatan tampil.

Meski torehan ini tak terlalu buruk, namun tak ada pilihan lain bagi klub Jerman itu untuk membiarnya pergi. Ia pun melanjutkan karirnya di Brasil bersama Corinthians. Salah satu pencapaian terbaiknya bersama klub tersebut ialah mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia Antarlklub tahun 2012.

Berseragam Timnas

Guerrero mengawali debutnya di timnas Peru pada tahun 2004. Penampilan perdana itu terjadi saat kualifikasi Piala Dunia 2006. Selama kualifikasi Piala Dunia Jerman itu ia berhasil menyumbang dua gol.

Sejauh ini ia telah mengemas 60 caps dan turut ambil bagian dalam tiga edisi Copa America. Prestasi terbaiknya yakni menempati peringkat ketiga di turnamen ini tahun 2011.

Selama berseragam timnas Guerrero tak lepas dari masalah. Cedera, momok umum bagi para pesepakbola khususnya, menghampiri Guerrero pada 2010 dan memaksanya absen di dua laga kualifikasi Piala Dunia.

Sebelum itu, ia pernah merasakan menjadi penonton setelah diskors selama enam laga karena menghina wasit saat laga kontra Uruguay pada bulan Juni 2008.

Ukir Sejarah

Pada edisi Copa America sebelumnya, di era kepelatihan Sergio Markarian, Guerrero mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi Caludio Pizarro sebagai ujung tombak. Menjawab kepercayaan ini, Guerrero sukses menyumbang lima gol. Satu gol ke jala Uruguay dan Meksiko berikut tiga gol ke gawang Venezuela sudah cukup baginya untuk menyandang gelar pencetak gol terbanyak.

Kesempatan itu berpeluang kembali terjadi. Pemain kelahiran 1 Januari 1984 itu merupakan pencetak gol terbanyak di timnya saat ini. Terbuka lebar kesempatan untuk mengejar Eduardo Vargas, pemain Chile yang saat ini mengoleksi satu gol lebih banyak dan menduduki posisi top skor dengan empat gol.

Jika mampu melampaui Vargas, maka pemain yang baru saja hijrah dari klub Brasil Corinthians menuju Flamengo ini bakal mengukir catatan manis di senjakala kiprahnya di Copa America ini.

Baru satu pemain yang tercatat dua kali menjadi top skor secara berurutan. Pedro Petrone, seorang Uruguay yang mengukirnya di tahun 1923 dan 1924. Pemain kedua? Mungkin Guerrero.

Tentu, satu gol bukan jumlah yang banyak, sekaligus bukan perkara mudah. Paraguay merupakan tim yang cukup solid. Meski Paraguay hancur lebur di tangan Argentina, setidaknya skuad ini pernah membuat tim bertabur bintang Brasil tertunduk malu dan pulang dengan membawa hati yang hancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun