Selain itu terdapat beberapa koran tematik lain seperti Chongryon Jonwi atau Rodong Chongyon bagi anak-anak muda dan Joson Inmingun, sebuah koran khusus tentara dan militer yang bahkan masih terbit hingga sekarang.
Koran-koran lokal juga terus bermunculan untuk terus mendukung dan melindungi ideologi-ideologi pemerintah Korea Utara.
Koran lokal seperti Pyongnam, Hamnam, Hambuk, Kangwon, Hwangnam dan Hwangbuk berdiri pada tahun 1945, Jakang berdiri tahun 1949, Kaesong berdiri tahun 1952, dan Langkang berdiri tahun 1955.
Radio dan Siaran Propaganda
Radio adalah media krusial yang digunakan selama Perang Korea untuk menyebar pesan-pesan propaganda oleh berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan negara sekutu lainnya.Â
"Perang Radio" ini bermaksud untuk melemahkan perlawanan dari tentara Korea Utara, menginformasikan opini masyarakat Korea Utara mengenai jalannya perang, dan mengembalikan moral tentara Korea Selatan.
Siaran radio sebagai media propaganda juga masih digunakan secara efektif oleh pemerintah Korea Utara bahkan hingga sekarang.
Dewasa ini, baik Korea Utara maupun Korea Selatan masih menggunakan radio sebagai alat propaganda.
Won Sook Song menyebutkan bahwa Korea Utara memiliki setidaknya 15 stasiun radio yang dikontrol pemerintah, yakni Radio Pyongyang, Yuson (Stasiun Pusat); Guguk ui Sori and Pyongyang FM (Radio propaganda khusus menargetkan Korea Selatan); Kaesong, Sariwon, Haeju, Wonsan, Kangkae, Hyesan, Nampo, Sinyuiju, Hamhung, Chongjin and Pyongsung (Radio-radio lokal)
Di satu sisi, Korea Utara berusaha memblokir siaran radio dari Amerika Serikat seperti Radio Free Asia dan Voice of America (VOA), Jepang, serta Korea Selatan.